Featured Article

Jumat, 31 Oktober 2008

Cara Mengatasi Masalah dengan Polantas

Seorang Polantas menghentikan mobil seorang pria yang ngebut dengan kecepatan tinggi menerobos lampu merah, dan bermaksud menilangnya.
Polantas: "Selamat malam Pak. Tolong lihat SIM-nya".
Pria : "Wah, nggak ada Pak. SIM saya sudah dicabut gara-gara terlalu sering ditilang".

Polantas: (Menyeringai) "Oya .? Kalau begitu, tolong perlihatkan STNK-nya".
Pria : "Nggak punya Pak. Soalnya ini bukan mobil saya. Ini mobil hasil curian".

Polantas: "Mobil curian?"
Pria : "Benar Pak. Tapi, tunggu sebentar. Kalau nggak salah ingat, saya lihat ada STNK di kotak perkakas di jok belakang waktu saya menyimpan pistol saya di sana"
Polantas: "Hah ...? Ada pistol di kotak perkakas?"
Pria : "Iya Pak. Saya menaruh pistol saya di sana ketika saya selesai merampok dan membunuh seorang wanita dan menaruh mayatnya di bagasi".

Polantas: "Ada MAYAT di BAGASI ..?"
Pria : (Dengan muka dingin) "Iya Pak....".

Mendengar demikian, dengan panik si Polantas menelepon atasannya yang kemudian menghubungi Kapolda. Tidak berapa lama kemudian, mobil itu segera dikepung oleh mobil-mobil polisi dan Kapolda mendekati si pria sambil memintanya untuk tetap tenang.

Kapolda: "Boleh saya lihat SIM Anda, Pak ?"
Pria : "Oh, tentu". (SIM-nya masih berlaku dan resmi)

Kapolda: "Mobil siapa ini ?"
Pria : "Mobil saya Pak. Ini STNK saya". (Juga masih berlaku)

Kapolda: " Boleh Anda buka kotak perkakas dengan perlahan dan tunjukkan kepada saya pistol Anda di sana ?"
Pria : "Tentu saja Pak, tapi tidak ada pistol disana". (Tentu saja, memang tidak ada pistol di sana)

Kapolda: "Hmm.. kalau begitu, boleh tolong buka bagasinya? Saya mendapat laporan bahwa ada mayat di sana".
Pria : "Baik Pak ..." (Bagasi dibuka dan memang tidak ada mayat di sana.)

Kapolda: "Saya tidak mengerti. Petugas yang menghentikan mobil Bapak mengatakan bahwa Bapak tidak mempunyai SIM, mencuri mobil ini, punya pistol di kotak perkakas, habis merampok dan membawa mayat di bagasi".

Pria : "Oh, begitukah ceritanya .? Saya yakin si pembohong besar itu juga mengatakan kepada Bapak bahwa saya ngebut melanggar lampu merah .".

Kisah Seekor Kupu-kupu

Di sebuah kota kecil yang tenang dan indah, ada sepasang laki-laki dan perempuan yang saling mencintai. Mereka selalu bersama memandang matahari terbit di puncak gunung, bersama di pesisir pantai menghantar matahari senja. Setiap orang yang bertemu dengan mereka tidak bisa tidak akan menghantar dengan pandangan kagum dan doa bahagia. Mereka saling mengasihi satu sama lain Namun pada suatu hari, malang sang lelaki mengalami luka berat akibat sebuah kecelakaan. Ia berbaring di atas ranjang pasien beberapa malam tidak sadarkan diri di rumah sakit. Siang hari sang perempuan menjaga di depan ranjang dan dengan tiada henti memanggil-memanggil kekasih yang tidak sadar sedikitpun.

Malamnya ia ke gereja kecil di kota tersebut dan tak lupa berdoa kepada Tuhan Agar kekasihnya selamat. Air matanya sendiri hampir kering karena menangis sepanjang hari.

Seminggu telah berlalu, sang lelaki tetap pingsan tertidur seperti dulu, sedangkan si perempuan telah berubah menjadi pucat pasi dan lesu tidak terkira, namun ia tetap dengan susah payah bertahan dan akhirnya pada suatu hari Tuhan terharu oleh keadaan perempuan yang setia dan teguh itu, lalu Ia memutuskan memberikan kpada perempuan itu sebuah pengecualian kpada dirinya. Tuhan bertanya kepadanya "Apakah kamu benar-benar bersedia menggunakan nyawamu sendiri untuk menukarnya?" . Si perempuan tanpa ragu sedikitpun menjawab "Ya".

Tuhan berkata "Baiklah, Aku bisa segera membuat kekasihmu sembuh kembali, namun kamu hrs berjanji menjelma menjadi kupu-kupu selama 3 tahun. Pertukaran seperti ini apakah kamu juga bersedia?". Si perempuan terharu setelah mendengarnya dan dengan jawaban yang pasti menjawab "saya bersedia!".

Hari telah terang. Si perempuan telah menjadi seekor kupu-kupu yang indah. Ia mohon Diri pada Tuhan lalu segera kembali ke rumah sakit. Hasilnya, lelaki itu benar-benar telah siuman bahkan ia sedang berbicara dengan seorg dokter. Namun sayang, ia tidak dapat mendengarnya sebab ia tak bisa masuk ke ruang itu.

Dengan di sekati oleh kaca, ia hanya bisa memandang dari jauh kekasihnya sendiri. Beberapa hari kemudian, sang lelaki telah sembuh. Namun ia sama sekali tidak bahagia. Ia mencari keberadaan sang perempuan pada setiap orang yang lewat, namun tidak ada yang tahu sebenarnya sang perempuan telah pergi kemana.

Sang lelaki sepanjang hari tidak makan dan istirahat terus mencari. Ia begitu rindu kepadanya, begitu inginnya bertemu dengan sang kekasih, namun sang perempuan Yang telah berubah menjadi kupu-kupu bukankah setiap saat selalu berputar di sampingnya? Hanya saja ia tidak bisa berteriak, tidak bisa memeluk. Ia hanya bisa
memandangnya secara diam-diam. Musim panas telah berakhir, angin musim gugur yang sejuk meniup jatuh daun pepohonan. Kupu-kupu mau tidak mau harus meninggalkan tempat tersebut lalu terakhir kali ia terbang dan hinggap di atas bahu sang lelaki.

Ia bermaksud menggunakan sayapnya yang kecil halus membelai wajahnya, menggunakan mulutnya yang kecil lembut mencium keningnya.
Namun tubuhnya yang kecil dan lemah benar-benar tidak boleh di ketahui olehnya, sebuah gelombang suara tangisan yang sedih hanya dapat di dengar oleh kupu-kupu itu sendiri dan mau tidak mau dengan berat hati ia meninggalkan kekasihnya, terbang ke arah yang jauh dengan membawa harapan.

Dalam sekejap telah tiba musim semi yang kedua, sang kupu-kupu dengan tidak sabarnya segera terbang kembali mencari kekasihnya yang lama di tinggalkannya. Namun di samping bayangan yang tak asing lagi ternyata telah berdiri seorang perempuan cantik. Dalam sekilas itu sang kupu-kupu nyaris jatuh dari angkasa.Ia benar-benar tidak percaya dengan pemandangan di depan matanya sendiri. Lebih tidak percaya lagi dengan omongan yang di bicarakan banyak orang. Orang-orang selalu menceritakan ketika hari natal, betapa parah sakit sang lelaki. Melukiskan betapa baik dan manisnya dokter perempuan itu. Bahkan melukiskan betapa sudah sewajarnya percintaan mereka dan tentu saja juga melukiskan bahwa sang lelaki sudah bahagia seperti dulu kala .

Sang kupu-kupu sangat sedih. Beberapa hari berikutnya ia seringkali melihat kekasihnya sendiri membawa perempuan itu ke gunung memandang matahari terbit, menghantar matahari senja di pesisir pantai. Segala yang pernah di milikinya dahulu dalam sekejap tokoh utamanya telah berganti seorang perempuan lain sedangkan ia sendiri selain kadangkala bisa hinggap di atas bahunya, namun tidak dapat berbuat apa-apa.

Musim panas tahun ini sangat panjang, sang kupu-kupu setiap hari terbang rendah dengan tersiksa dan ia sudah tidak memiliki keberanian lagi untuk mendekati kekasihnya sendiri. Bisikan suara antara ia dengan perempuan itu, ia dan suara tawa bahagianya sudah cukup membuat hembusan napas dirinya berakhir, karenanya sebelum musim panas berakhir, sang kupu-kupu telah terbang berlalu. Bunga bersemi dan layu. Bunga layu dan bersemi lagi. Bagi seekor kupu-kupu waktu seolah-olah hanya menandakan semua ini.

Musim panas pada tahun ketiga, sang kupu-kupu sudah tidak sering lagi pergi mengunjungi kekasihnya sendiri. Sang lelaki bekas kekasihnya itu mendekap perlahan bahu si perempuan, mencium lembut wajah perempuannya sendiri. Sama sekali tidak punya waktu memperhatikan seekor kupu-kupu yang hancur hatinya apalagi mengingat masa lalu.

Tiga tahun perjanjian Tuhan dengan sang kupu-kupu sudah akan segera berakhir dan pada saat hari yang terakhir, kekasih si kupu-kupu melaksanakan pernikahan dengan perempuan itu.

Dalam kapel kecil telah dipenuhi orang-orang. Sang kupu-kupu secara diam-diam masuk ke dalam dan hinggap perlahan di atas pundak Tuhan. Ia mendengarkan sang kekasih yang berada dibawah berikrar di hadapan Tuhan dengan mengatakan "saya bersedia menikah dengannya!". Ia memandangi sang kekasih memakaikan cincin ke tangan perempuan itu, kemudian memandangi mereka berciuman dengan mesranya lalu mengalirlah air mata sedih sang kupu-kupu.

Dengan pedih hati Tuhan menarik napas "Apakah kamu menyesal?". Sang kupu-kupu mengeringkan air matanya "Tidak". Tuhan lalu berkata di sertai seberkas kegembiraan "Besok kamu sudah dapat kembali menjadi dirimu sendiri". Sang kupu-kupu menggeleng-gelengka n kepalanya "Biarkanlah aku menjadi kupu-kupu seumur hidup".

Ada beberapa kehilangan merupakan takdir. Ada beberapa pertemuan adalah yang tidak akan berakhir selamanya. Mencintai seseorang tidak mesti harus memiliki, namun memiliki seseorang maka harus baik-baik mencintainya.

Mencintai yang Tidak Sempurna

Ketika kita berada di tempat pada saat yang tepat, itulah kesempatan.

Ketika kita bertemu dengan seseorang yang membuatmu tertarik, itu bukan
pilihan, itu kesempatan.

Bertemu dalam suatu peristiwa bukanlah pilihan, itupun adalah kesempatan.

Bila kita memutuskan untuk mencintai orang tersebut, Bahkan dengan segala kekurangannya, itu bukan kesempatan, itu adalah pilihan.

Ketika kita memilih bersama dengan seseorang walaupun apapun yang terjadi, itu adalah pilihan.

Bahkan ketika kita menyadari bahwa masih banyak orang lain yang lebih menarik, lebih pandai, lebih kaya daripada pasanganmu dan tetap memilih untuk mencintainya, itulah pilihan.

Perasaan cinta, simpatik, tertarik, datang bagai kesempatan pada kita.Tetapi cinta sejati yang abadi adalah pilihan. Pilihan yang kita lakukan.

Berbicara tentang pasangan jiwa, ada suatu kutipan dari film yang mungkin sangat tepat : "Nasib membawa kita bersama, tetapi tetap bergantung pada kita bagaimana membuat semuanya berhasil"

Pasangan jiwa bisa benar-benar ada. Dan bahkan sangat mungkin ada seseorang yang diciptakan hanya untukmu. Tetapi tetap berpulang padamu

Untuk melakukan pilihan apakah engkau ingin Melakukan sesuatu untuk mendapatkannya, atau tidak...

Kita mungkin kebetulan bertemu pasangan jiwa kita, Tetapi mencintai dan tetap bersama pasangan jiwa kita adalah pilihan yang harus kita lakukan.

Kita ada di dunia bukan untuk mencari seseorang yang sempurna untuk dicintai TETAPI untuk belajar mencintai orang yang tidak sempurna dengan cara yang sempurna.

Senin, 27 Oktober 2008

Teknologi Telekomunikasi di Indonesia

Saya mendapat kiriman e-mail tentang kemajuan teknologi berkomunikasi suatu bangsa yang ternyata telah hebat sejak jaman dulu. Saya tuliskan kutipannya :

kutip


Mexico:

Arkeolog Mexico melaporkan, bahwa mereka melakukan penggalian diantara reruntuhan peradaban Aztec. Setelah melakukan penggalian sedalam 300m mereka menemukan kotak surat. Dapat diambil kesimpulan bahwa 500 tahun yang lalu, suku Aztec sudah mengenal surat menyurat dalam berkomunikasi.


Mesir:
Ahli purbakala Mesir yang telah melakukan penggalian di sebelah patung Spinx menemukan kabel telepon pada kedalaman 200m. Bangsa Mesir mengklaim mereka sudah mengenal telepon sejak jaman King Tut.


China:

Setelah melakukan penelitian diantara patung Teracota, ditemukan serat kaca. Bangsa China mengklaim peradaban mereka lebih maju dari bangsa Mesir, karena sudah mengenal fiber optic sejak dinasti Ming.


Indonesia:

Dinas purbakala Pemda Magelang yang melakukan penggalian disamping candi Borobudur sampai kedalaman 100 meter tidak menemukan apa-apa. Dilanjutkan sampai kedalaman 500meter lalu 1000meter. Mereka tetap tidak menemukan sesuatu selain tanah dan batu. Kemudian mereka mengambil kesimpulan, bahwa bangsa Indonesia ternyata paling maju dari bangsa-bangsa di dunia. Sejak jaman dinasti Saylendra bangsa kita sudah menggunakan teknologi wireless.

Tidak Selalu Harus Berwujud "Bunga"

Suami saya adalah seorang insinyur, saya mencintai
sifatnya yang alami dan saya menyukai perasaan hangat
yang muncul di perasaan saya, ketika saya bersandar di
bahunya yang bidang.

Tiga tahun dalam masa perkenalan, dan dua tahun dalam
masa pernikahan, saya harus akui, bahwa saya mulai
merasa lelah, alasan-alasan saya mencintainya dulu
telah berubah menjadi sesuatu yang menjemukan.

Saya seorang wanita yang sentimentil dan benar-benar
sensitif serta berperasaan halus. Saya merindukan
saat-saat romantis seperti seorang anak yang
menginginkan permen. Tetapi semua itu tidak pernah
saya dapatkan.

Suami saya jauh berbeda dari yang saya harapkan.Rasa
sensitif-nya kurang. Dan ketidakmampuannya dalam
menciptakan suasana yang romantis dalam pernikahan
kami telah mementahkan semua harapan saya akan cinta
yang ideal.

Suatu hari, saya beranikan diri untuk mengatakan
keputusan saya kepadanya, bahwa saya menginginkan
perceraian.

"Mengapa ?", tanya suami saya dengan terkejut.

"Saya lelah, kamu tidak pernah bisa memberikan cinta
yang saya inginkan," jawab saya.

Suami saya terdiam dan termenung sepanjang malam di
depan komputernya, tampak seolah-olah sedang
mengerjakan sesuatu, padahal tidak. Kekecewaan saya
semakin bertambah, seorang pria yang bahkan tidak
dapat mengekspresikan perasaannya, apalagi yang bisa
saya harapkan darinya ?

Dan akhirnya suami saya bertanya," Apa yang dapat saya
lakukan untuk merubah pikiran kamu ?"

Saya menatap matanya dalam-dalam dan menjawab dengan
pelan, "Saya punya pertanyaan, jika kau dapat
menemukan jawabannya di dalam perasaan saya, saya akan
merubah pikiran saya:
Seandainya, saya menyukai setangkai bunga indah yang
ada di tebing gunung. Kita berdua tahu jika kamu
memanjat gunung itu, kamu akan mati. Apakah kamu akan
memetik bunga itu untuk saya ?"

Dia termenung dan akhirnya berkata,"Saya akan
memberikan jawabannya besok."

Perasaan saya langsung gundah mendengar responnya.

Keesokan paginya, dia tidak ada di rumah, dan saya
menemukan selembar kertas dengan oret-oretan tangannya
dibawah sebuah gelas yang berisi susu hangat yang
bertuliskan. ..

"Sayang, saya tidak akan mengambil bunga itu untukmu,
tetapi ijinkan saya untuk menjelaskan alasannya."

Kalimat pertama ini menghancurkan perasaan saya. Saya
melanjutkan untuk membacanya.

"Kamu selalu pegal-pegal pada waktu ' teman baik kamu
' datang setiap bulannya, dan saya harus memberikan
tangan saya untuk memijat kaki kamu yang pegal."

"Kamu senang diam di rumah, dan saya selalu kuatir
kamu akan menjadi aneh'.

Saya harus membelikan sesuatu yang dapat menghibur
kamu di rumah atau meminjamkan lidah saya untuk
menceritakan hal-hal lucu yang saya alami."

"Kamu selalu terlalu dekat menonton televisi, terlalu
dekat membaca buku, dan itu tidak baik untuk kesehatan
mata kamu.

Saya harus menjaga mata saya agar ketika kita tua
nanti, saya masih dapat menolong mengguntingkan kuku
kamu dan mencabuti uban kamu."

"Tangan saya akan memegang tangan kamu, membimbing
kamu menelusuri pantai, menikmati matahari pagi dan
pasir yang indah.

Menceritakan warna-warna bunga yang bersinar dan indah
seperti cantiknya wajah kamu."

"Tetapi Sayang, saya tidak akan mengambil bunga indah
yang ada di tebing gunung itu hanya untuk mati..
Karena, saya tidak sanggup melihat air mata kamu
mengalir menangisi kematian saya."

"Sayang, saya tahu, ada banyak orang yang bisa
mencintai kamu lebih dari saya mencintai kamu. Untuk
itu Sayang, jika semua yang telah diberikan tangan
saya, kaki saya, mata saya tidak cukup buat kamu, saya
tidak bisa menahan kamu untuk mencari tangan, kaki,
dan mata lain yang dapat membahagiakan kamu."

Air mata saya jatuh ke atas tulisannya dan membuat
tintanya menjadi kabur, tetapi saya tetapberusaha
untuk terus membacanya.

"Dan sekarang, Sayang, kamu telah selesai membaca
jawaban saya. Jika kamu puas dengan semua jawaban ini,
dan tetap menginginkan saya untuk tinggal di rumah
ini, tolong bukakan pintu rumah kita, saya sekarang
sedang berdiri di sana menunggu jawaban kamu."

"Jika kamu tidak puas dengan jawaban saya ini, Sayang,
biarkan saya masuk untuk membereskan barang-barang
saya, dan saya tidak akan mempersulit hidup kamu.
Percayalah, bahagia saya adalah bila kamu bahagia."

Saya segera berlari membuka pintu dan melihatnya
berdiri di depan pintu dengan wajah penasaran sambil
tangannya memegang susu dan roti kesukaan saya.

Oh, kini saya tahu, tidak ada orang yang pernah
mencintai saya lebih dari dia mencintai saya.

Itulah cinta, di saat kita merasa cinta itu telah
berangsur-angsur hilang dari perasaan kita, karena
kita merasa dia tidak dapat memberikan cinta dalam
wujud yang kita inginkan, maka cinta itu sesungguhnya
telah hadir dalam wujud lain yang tidak pernah kita
bayangkan sebelumnya.

Seringkali yang kita butuhkan adalah memahami wujud
cinta dari pasangan kita, dan bukan mengharapkan wujud
tertentu. Karena cinta tidak selalu harus berwujud
"bunga".

Bersyukur...

Allah SWT berfirman, "Jika kamu sekalian bersyukur, maka Aku (Allah)
akan memberikan tambahan nikmat kepada kamu sekalian".
Dari Yahya bin Ya'la dari Abu Khubab dari Atha' diceritakan bahwa ia
bertemu Aisyah RA bersama Ubaid bin Umair, lalu mengatakan,
"Berikanlah kami berita tentang sesuatu yang paling mengagumkan dari
RasuluLlah SAW yang pernah engkau lihat".


Aisyah menangis lantas menjawab, "Keadaan RasuluLlah yang mana yang
tidak mengagumkan ? di waktu malam Beliau datang kepadaku. Beliau
masuk ke tempat tidur bersamaku sehingga kulitku bersentuhan dengan
kulitnya. Beliau mengatakan, Wahahai putri Abu Bakar, tinggalkanlah
diriku, saya sedang beribadah kepada Tuhanku".
"Saya ingin lebih dekat denganmu". Pintaku. Wanita agung ini lantas
minta izin untuk mengambil gerabah air. Beliau berwudhu dan menuangkan
air begitu banyak. Setelah itu RasuluLlah SAW berdiri dan mengerjakan
shalat. Beliau menangis sehingga air matanya bercucuran sampai ke
dadanya. Beliau ruku', sujud, dan mengangkat kepala dan masih dalam
keadaan menangis. Beliau selalu seperti itu sampai Bilal datang,
kemudian menyerukan azan untuk mengerjakan shalat. Aku bertanya
kepada RasuluLlah SAW, "Ya RasuluLlah SAW, apa yang membuatmu
menangis, padahal Allah SWT telah mengampuni dosamu baik yang telah
lalu maupun yang akan datang ?"
Beliau menjawab, "Apakah saya tidak boleh menjadi hamba yang
bersyukur. Kenapa saya tidak berbuat yang demikian, sedangkan Allah
SWT menurunkan kepadaku ayat :
Inna fii khalqissamaawaati……sesungguhnya tentang kejadian langit dan
bumi, perbedaan siang dan malam , kapal yang berlayar di lautan
(membawa) barang yang berfaedah bagi manusia, hujan yang diturunkan
dari langit, lalu dihidupkan-Nya dengan air tersebut bumi yang telah
mati, berkeliaran di atasnya tiap-tiap yang melata, angin yang bertiup
dan awan yang terbentang antara langit dan bumi, sesungguhnya semua
itu merupakan ayat-ayat bagi orang yang berfikir. (QS Al-Baqarah 164).

Atas pandangan ini dapat ditarik pengertian bahwa Allah SWT selalu
bersyukur, artinya Allah SWT akan membalas hamba-Nya yang bersyukur.
Pembalasan ini dinamakan syukur sebagaimana firman Allah SWT :
Dan pembalasan orang yang berbuat jahat adalah kejahatan yang
setimpal. (QS. Asy-Syura 40)
Menurut satu pendapat, bersyukurnya Allah SWT adalah memberikan pahala
atas perbuatan pelakunya sebagaimana ungkapan bahwa hewan yang
bersyukur adalah hewan yang gemuk karena selalu diberi makan. Hal ini
dapat dikatakan bahwasanya hakikat syukur adalah memuji yang
memberikan kenikmatan dengan mengingat kebaikannya. Bersyukurnya hamba
kepada Allah SWT adalah memuji-Nya dengan mengingat kebaikan-Nya.
Sedangkan syukurnya Allah SWT kepada hambanya bearti Allah SWT memuji
kepadanya dengan mengingat kebaikannya. Perbuatan baik hamba adalah
ta'at kepada Allah SWT sedangkann perbuatan baik Allah SWT terhadap
hambanya adalah memberikan kenikmatan dengan memberikan pertolongan
sebagai tanda syukur. Hakikat syukur bagi hamba adalah ucapan lisan
dan pengakuan hati terhadap kenikmatan yang telah diberikan oleh Tuhan.
Syukur terbagi menjadi tiga, Pertama syukur dengan lisan. Yakni
mengakui kenikmatan yang telah diberikan oleh Allah SWT dengan sikap
merendahkan diri. Kedua, syukur dengan badan, yakni bersikap selalu
sepakat dan melayani (mengabdi) kepada Allah SWT dengan konsisten
menjaga keagungan-Nya. Syukur lisan adalah syukurnya orang berilmu,
ini dapat direalisasikan dengan bentuk ucapan. Syukur dengan badan
adalah syukurnya ahli ibadah. Ini dapat direalisasikan dengan bentuuk
perbuatan. Syukur dengan hati adalah syukurnya orang ahli ma'rifat.
Ini dapat direalisasikan dengan semua hal ihwal hanya untuk Allah
secara konsisten.
Menurut Abu Bakar Al-Waraq, yang dimaksud mensyukuri nikmat adalah
memperhatikan pemberian dan menjaga kehormatan. Menurut Hamdun
Al-Qashar yang dimaksud mensyukuri nikmat adalah memperhatikan dirinya
meskipun tidak diundang. Menurut Al-Junaid, yang dimaksud syukur
adalah sebab, karena dia mencari dirinya yang telah memperoleh
kelebihan. Dia selalu menghadap Allah SWT karena memperoleh bagian
dirinya. Menurut Abu Utsman, yang dimaksud syukur adalah mengetahui
kelemahan syukur itu sendiri.
Ada yang berpendapat, bahwa syukur di atas syukur adalah lebih
sempurna dari syukur itu sendiri. Artinya kita harus memperhatikan
syukur karena merasa telah mendapatkan pertolongan dari Allah SWT
berupa kenikmatan. Kita bersyukur di atas syukur dan bersyukur di atas
syukurnya syukur sampai kepada sesuatu yang tidak ada puncaknya.
Menurut yang lain, yang dimaksud syukur adalah menyandarkan berbagai
kenikmatan kepada Allah SWT dengan sikap merendah diri. Menurut
Al-Junaid yang dimaksud syukur adalah tidak menganggap dirinya sendiri
sebagai pemilik kenikmatan. Sedangkan menurut Ruwaim, yang dimaksud
syukur adalah melepaskan kemampuan, merasa semua itu adalah pemberian
Allah bukan atas usahanya sendiri.
Menurut satu pendapat, yang dimaksud syakir orang yang bersyukur
adalah orang yang mensyukuri sesuatu yang ada. Sedangkan yang
dimaksud syakur (orang yang ahli bersyukur) adalah orang yang ahli
mensyukuri sesuatu yang tidak ada. Menurut pendapat yang lain, yang
dimaksud syakir adalah orang yang mensyukuri pemberian, sedangkan yang
dimaksud syakur adalah orang yang mensyukuri penolakan. Menurut
sebagian ulama, yang dimaksud syakir adlah orang yang mensyukuri
pencegahan. Menurut sebagian yang lain lagi, yang dimaksud syakir
adalah orang yang mensyukuri pemberian, dan yang dimaksud syakur
adalah orang yang mensyukuri cobaan. Menurut sebagian ulama, yang
dimaksud syakir adalah orang yang mensyukuri kemurahan, sedang yang
dimaksud syakur adalah orang yang mensyukuri penangguhan.
Al-Junaid berkata, "saya bermain di depan Syaikh Sarry As-Saqathi
ketika aku berumur tujuh tahun. Di hadapannya terdapat sekelompok
orang yang sedang membicarakan syukur. Dia mengatakan kepadaku, "Wahai
anak kecil, apa itu syukur ?" Saya menjawab, `Tidak mempergunakan
nikmat untuk bermaksiyat kepada Allah SWT'. Beliau mengatakan,
"Lisanmu hampir saja mendapatkan bagian dari Allah SWT". Kemudian
Al-Junaid berkata, `saya selalu menangis apabila mengingat kata-kata
yang diucapkan oleh Sariy'".
Menurut As-Syibly, yang dimaksud syukur adalah memperhatikan Dzat yang
memberikan kenikmatan, bukan kepada kenikmatan-Nya. Menurut satu
pendapat, yang dimaksud syukur adalah mengatur sesuatu yang telah ada
mencari sesuatu yang belum ada. Menurut Abu Utsman, yang dimaksud
syukur orang awam adalah orang yang bersyukur kepada yang memberikan
makanan dan pakain. Sedangkan yang dimaksud syukurnya orang khawash
adalah orang yang bersyukur kepada sesuatu yang terlintas di dalam hati.
Menurut satu ungkapan, Nabi Dawud AS pernah mengatakan, "Yaa Tuhan,
bagaimana saya bersyukur kepada-Mu sedangkan syukurku kepada-Mu adalah
ni'mat darimu." Maka Allah SWT menurunkan wahyu kepadanya :"Dawud
sekarang Engkau telah bersyukur kepada-Ku".
Demikian juga yang terjadi pada Nabi Musa AS ketika bermunajat kepada
Allah, "Yaa Allah Engkau telah menciptakan Nabi Adam dengan
kekuasaan-Mu dan berbuat demikian…demikian… . Bagaimana tentang
syukurku ?" Allah SWT berfirman, "Adam mengetahui hal-hal itu dari-Ku.
Oleh karena itu kema'rifatannya merupakan syukur kepada-Ku".
Menurut satu cerita, seorang laki-laki memasuki rumah Sahal bin
AbduLlah. Dia mengadukan sesuatu kepadanya, "Sesungguhnya seorang
pencuri telah memasuki rumahku dan mengambil barang daganganku."
Setelah itu pencuri mengatakan, "Bersyukurlah kepada Allah SWT.
Seandainya ada pencuri memasuki hatimu, sedang ia adalah setan
kemudian ia merusak tauhidmu, apa yang harus kau kerjakan ?"
Menurut satu pendapat, yang dimaksud syukur kedua mata adalah menutupi
cacatnya teman yang pernah kita lihat. Sedangkan yang dimaksud
syukurnya kedua telinga adalah menutupi cacatnya teman yang pernah
kita dengar. Menurut yang lain, yang dimaksud syukur adalah merasa
senang dengan pemberian yang belum pernah didapatkan.
Al-Junaid mengatakan, Syaikh Sariy apabila hendak menolongku dia
bertanya kepadaku. Suatu hari ia bertanya kepadaku, "Wahai Abul Qasim,
apa syukur itu ?"
"Jangan meminta pertolongan agar mendapatkan kenikmatan dari Allah SWT" .
"Dari mana hal itu kau peroleh ?"
"Dari tempat-tempat pengajianmu"
Menurut satu pendapat, Hasan bin Ali pernah metapkan syukur sebagai
rukun. Dia juga pernah mengatakan, "Ya Tuhan Engkau telah memberikan
kenikmatan kepadaku, tetapi Engkau tidak mendapati diriku sebagai
orang yang bersyukur. Engkau telah memeberikan cobaan kepadaku, namun
Engkau tidak mendapati diriku sebagai orang yang sabar. Engkau tidak
pernah menghilangkan kenikmatan hanya disebabkan tidak adanya syukur
dan Engkau tidak pernah menimpakan kesusahan disebabkan tidak adanya
sabar. Ya Tuhan tiada Dzat Yang Maha Mulia kecuali kemuliaan-Mu" .
Sebagian ulama mengatakan, "apabila engkau perpendek tanganmu untuk
menghindari balasan, maka panjangkanlah lisanmu dengan bersyukur".
Menurut satu pendapat, ada empat perbuatan yang tidak menghasilkan
buah. Pertama, orang tuli yang berbicara. Kedua, orang yang memberikan
kenikmatan kepada orang yang tidak pernah bersyukur. Tiga, orang yang
menanam biji-bijian di tanah yang keras. Ke empat, orang yang
menyalakan lampu di tengah sinar matahari".
Ketika Nabi Idris AS diberi ampunan, Beliau bertanya tentag kehidupan.
Beliau kemudian balik ditanya oleh malaikat, "Untuk apa?".
"Untuk mensyukurinya, karena sebelumnya saya tidak pernah berbuat
untuk mendapatkan ampunan".
Setelah itu Malaikat menurunkan sayapnya dan membawa Nabi Idris AS ke
langit.
Dalam cerita yang lain dijelaskan salah seorang dari para Nabi
menemukan batu kecil yang mengeluarkan air begitu banyak. Dia sangat
mengaguminya. Maka kemudian Allah SWT memberikan kemampuan kepada batu
tersebut untuk berbicara.
"Saya pernah mendengar Allah SWT berfirman, "Takutlah kepada api
neraka, yang bahan bakarnya adalah manusia dan bebatuan". (QS.
Al-baqarah 24).
"Saya (batu) menangis karena takut kepada Allah SWT". Kata sang batu.
Nabi tersebut kemudian mendoakan agar Allah SWT menyelamatkan batu
itu. Setelah itu Allah SWT menurunkan wahyu kepada sang Nabi, "Aku
telah menyelamatkan batu itu dari api neraka".
Sang Nabi kemudian pergi. Dan setelah kembali dia melihat air masih
memancar dari batu tersebut, karenanya sang Nabi merasa heran. Allah
SWT kembali memberikan kemampuan kepada batu tersebut untuk berbicara.
Maka Nabi lantas bertanya, "Mengapa engkau masih menangis ?"
"Allah SWT telah mengampuniku. " Jawab sang batu.
Nabi itu kemudian berkata seraya pergi, "Yang pertama ia menangis
karena berduka cita dan takut, sedangkan yang kedua ia menangis karena
bersyukur dan bahagia".
Menurut satu pendapat, yang dimaksud orang yang mensyukuri kelebihan
adalah orang yang mendapatkan kenikmatan. Allah SWT berfirman, "Jika
kamu bersyukur maka Aku Allah akan memberikan tambahan kepada kamu
sekalian". (QS Ibrahim 7).
Sedangkan yang dimaksud orang yang bersabar adalah orang yang
mendapatkan cobaan. Allah SWT berfirman, "Sesungguhnya Allah beserta
orang-orang yang sabar" (QS. Al-Anfal 46).
Sekelompok orang datang kepada Umar bin Abdul Aziz. Diantara mereka
terdapat seorang pemuda yang sedang berpidato. Umar bin Abdul Aziz
berkata, "Hindarilah kesombongan" .
Dijawab, "Seandainya urusan ini dikaitkan dengan umur, maka tentu
diantara orang-orang Islam terdapat orang yang lebih berhak memegang
jabatan khalifah," Jawab sang pemuda.
"Bicaralah".
"Kami bukan utusan raghbah (para pecinta) dan bukan pula termasuk
rahbah (orang-orang yang takut kepada Allah). Yang dimaksud raghbah
adalah orang-orang yang mendapatkan keutamaan, sedang yang dimaksud
rahbah adalah orang yang mendapatkan keadilan."
"Siapa kalian sebenarnya? ". Tanya khalifah Umar bin Abdul Aziz.
"Kami adalah utusan syukur. Kami datang ke sini untuk bersyukur dan
berpaling".

Menurut satu pendapat, Allah SWT menurunkan wahyu kepada Nabi Musa AS
"Kasihanilah hamba-hamba- Ku yang mendapatkan cobaan dan keselamatan" .
"Bagaimana halnya dengan orang-orang yang selamat ?" Tanya Musa AS.
"karena sedikitnya mereka bersyukur terhadap keselamatan yang telah
Kuberikan ."Jawab Allah.
Menurut pendapat yang lain, memuji ditujukan kepada jiwa, sedangkan
syukur ditujukan kepada kenikmatan panca indera. Menurut sebagian
ulama, memuji adalah permulaan dan bersyukur adalah tebusan. Dalam
hadits sahih disebutkan bahwasanya permulaan orang yang dipanggil ke
surga adalah orang-orang yang memuji Allah SWT dalam segala hal.
Menurut sebagian yang lain memuji Allah SWT ditujukan kepada sesuatu
yang diberikan, sedangkan syukur ditujukan kepada sesuatu yang dikerjakan

Kamis, 23 Oktober 2008

Sukses dibangun setiap hari

Pernahkah kita membayangkan kita adalah orang yang paling beruntung
dengan segala kesuksesan yang menaungi kita atau sepertinya kegagalan
selalu datang silih berganti dan kita selalu mengeluh akan nasib kita
yang selalu buruk.
Kegagalan dan kesuksesan hanyalah sebuah pilihan dan hanya kitalah
yang berhak untuk menentukan yang apa terbaik bagi kita. Siapa yang
ingin sukses?

Pengelola rubrik:
Aribowo Prijosaksono, Roy Sembel, dan Tim ManDiri

Aribowo Prijosaksono (email:aribowo_ps@hotmail. com) dan Roy Sembel
(http://www.roy- sembel.com) adalah co-founder dan direktur The
Indonesia Learning Institute – INLINE (http://www.inline. or.id),
sebuah lembaga pembelajaran untuk para eksekutif dan profesional.

Oleh: David Paulus

Kelihatannya adalah pertanyaan yang mudah dijawab tetapi sangat sukar
dilaksanakan. Tetapi kenyataannya sebagian besar orang yang kita kenal
dan orang-orang disekeliling kita hampir tidak pernah meraih kesuksesan.
Mereka terus memimpikan dan membicarakannya tetapi kebanyakan dari
mereka tidak serius menjalaninya. Sangat disayangkan, sebab sebagian
besar orang atau bahkan kita tidak memahami akan arti sebuah kata "
Sukses".
Sukses bukanlah sebuah keberuntungan atau nasib yang telah
ditakdirkan. Kita tidak bisa hanya datang untuk membeli sebuah nomor
undian dan berharap nomor keberuntungan membuat kita menjadi seorang
milyuner.
Sukses juga bukan sesuatu yang kita peroleh di waktu-waktu keajaiban
di dalam hidup kita, sukses bukanlah sebuah tujuan hidup tetapi
melainkan tidak jauh dari sebuah gaya hidup kita, gaya dimana kita
melakukannya setiap hari, dan satu-satunya cara untuk meraih sukses
sejati adalah menerapkannya sepanjang hidup kita.
Sebelum saya melanjutkan tentang bagaimana membuka "Pintu Sukses" di
dalam kehidupan kita melalui "kunci" sukses yang harus kita pegang,
ada baiknya saya terlebih dahulu menjelaskan apa arti kata "Gagal" dan
berikut fakta-faktanya.
Kegagalan menurut Thomas Edison adalah: "sesungguhnya masalah
keegoisan saja. Orang-orang tidak bekerja keras karena, di dalam
keegoisan mereka, mereka membayangkan mereka akan sukses tanpa
melakukan usaha apa-apa.
Kebanyakan orang percaya bahwa suatu hari mereka akan bangun dan
menemukan diri mereka kaya. Sebetulnya, kepercayaan mereka baru benar
separuhnya, sebab memang setiap hari mereka bangun".
Fakta selalu berbicara apa adanya, begitu juga, kenyataanya orang yang
gagal selalu melakukan enam kebiasaan yang membuang-buang waktu dan
akhirnya tanpa disadari terjadi berulang terus-menerus sepanjang hidupnya.
Fakta pertama adalah masalah kemalasan. Malas adalah penyakit yang
mudah menular, bahkan pada tingkatan yang kronis, penyakit malas
bahkan dapat membahayakan jiwa orang tersebut dan orang-orang
disekitarnya. Salah satu contoh bentuk kemalasan adalah waktu yang
dipakai untuk tujuan yang tidak berguna dan bermanfaat bagi orang
tersebut, bahkan bukan juga untuk beristirahat.
Fakta kedua adalah masalah penundaan. Penundaan bagi segala sesuatu,
sesungguhnya untuk masalah yang sepele, juga akan berkibat fatal bagi
orang yang selalu menunda-nunda dan mengesampingkan hal-hal yang
seharusnya bisa dikerjakan sekarang.
Fakta yang ketiga adalah menyangkut masalah gangguan-gangguan yang
selalu mengakibatkan waktu penting terbuang percuma untuk hal yang
kecil dari masalah sepele, sehingga memperbesar pokok permasalahan
yang utama.
Fakta keempat, ketidaksabaran juga membuat manusia menjadi kurang
teliti, kurang persiapan, ceroboh, atau keegoisan hati yang biasanya
juga mengakibatkan kesalahan dalam penggunaan waktu.
Fakta kelima, kepuasan sesaat, yang ternyata dapat mengakibatkan
orang-orang menjadi sombong, terlena akan keberhasilannya sehingga
kemalasan mulai mucul dan akhirnya membuat orang tersebut kembali
jatuh dan harus memulai dari awal lagi.
Fakta yang terakhir, dan juga yang paling menentukan keberhasilan dari
seseorang kelak adalah tidak adanya sebuah perencanaan baik jangka
pendek maupun jangka panjang dalam hidupnya. Rencana adalah sebuah
pondasi dalam mebangun struktur kesuksesan, apabila rencana tersebut
tidak disusun dengan baik dan dilaksanakan, maka kesuksesan dengan
sendirinya juga tidak tercapai dengan maksimal.
William A. Ward pernah mengatakan bahwa, "Seseorang yang sukses adalah
orang yang memutuskan untuk sukses dan kemudian mengerjakannya.
Seseorang yang gagal adalah orang yang memutuskan untuk sukses dan
kemudian mengharapkannya.
Seseorang yang memutuskan untuk gagal adalah orang yang gagal untuk
memutuskan dan kemudian menunggu". Dengan mengutip dari kata-kata
bijak tersebut, saya menyimpulkan bahwa kegagalan terjadi karena tidak
adanya etos kerja keras yang dibangun setiap hari dalam mencapai
sebuah kesuksesan oleh seseorang. Ingat sebuah kalimat dari Soichiro
Honda yang mengatakan "Keberhasilan mengandung 99% kegagalan ".

Pribadi Positif
Di samping fakta-fakta mengenai seputar kegagalan dan beberapa
definisi arti kata gagal dari berbagai tokoh, saya juga mau
menambahkan bahwa dari sebuah kegagalan, orang-orang untuk mau menjadi
sukses harus mempunyai sikap dan pribadi yang positif dan juga
mengenal tidak ada kata terlambat dan pantang menyerah. Oleh sebab itu
saya akan mengulas dua sikap dan kepribadian tersebut melalui beberapa
contoh pengalaman hidup dari orang-orang yang berpengaruh pada masa
kesuksesan karir mereka.
Sikap dan pribadi yang positif dalam arti kata yang sebenarnya adalah
orang yang berani gagal, berjiwa besar, orang tersebut tidak pernah
kehilangan semangat dan selalu mencoba untuk menolong dirinya sendiri
dalam berbagai kesulitan.
Untuk mengilustrasikan sebuah contoh orang yang berkepribadian positif
dalam kehidupan yang nyata, saya akan menceritakan sebuah pengalaman
hidup yang dirangkum dari seorang yang sangat terkenal, penemu ulung
yang bahkan namanya akan dikenang sepanjang masa dalam dunia modern.
Majalah Life menggelarinya manusia nomor satu di milenium kedua.
Jumlah barang-barang yang berhasil diciptakannya membuat orang-orang
terpana, sebanyak 1093 buah. Ia selalu mempatenkan penemuannya lebih
banyak daripada siapa pun di dunia ini, kurang lebih satu kali setiap
tahun selama enam puluh lima tahun berturut-turut.
Namanya adalah Thomas Alpha Edison. Banyak orang yang mengakui
kemampuan Edison sebagai seorang yang berkreatifitas tinggi dan sangat
jenius. Akan tetapi ia menamakannya sebagai buah dari hasil kerja
keras. Baginya jenius adalah sembilan puluh sembilan persen dedikasi
dan satu persen inspirasi. Selain dedikasi yang tinggi, sikap positif
akan sebuah persoalan yang dimilikinya juga menentukan kesuksesan Edison.
Edison adalah seorang optimis yang bisa melihat hal yang terbaik di
dalam segala sesuatu. Katanya, "Jika kita melakukan semua hal yang
bisa kita lakukan, kita akan membuat diri kita luar biasa".
Ketika membutuhkan sepuluh ribu kali percobaan untuk mencari bahan
yang paling tepat untuk membuat bohlam lampu, Edison tidak
memandangnya sebagai kegagalan. Ia selalu mengumpulkan informasi dan
mencari solusi yang terbaik dalam memecahkan permasalahannya.
Keyakinan dan dedikasi yang sangat tinggi dapat disimpulkan dalam
pernyataannya sendiri, "Kebanyakan dari hidup yang gagal adalah
orang-orang yang tidak menyadari seberapa dekatnya mereka pada
kesuksesan pada saat mereka menyerah".
Mungkin peristiwa yang paling mencatat sikap positif dan berjiwa besar
dari seorang Edison berasal dari bagaimana ia memandang suatu kejadian
tragis pada saat umurnya mencapai enam puluh tahun. Laboratorium yang
terkenal di seluruh dunia yang dinamakan "Kompleks Ide", dengan empat
belas bangunan yang dibangunnya di West Orange, New Jersey, terbakar
habis pada bulan Desember 1914.
Bangunan utamanya sangat megah dan berukuran tiga kali lebih besar
dari lapangan sepakbola, dari sanalah Edison dan para anak buahnya
menciptakan penemuan baru, memproduksi barang-barang dan mengembangkan
prototipe.
Bangunan tersebut menjadi model bagi pusat penelitian dan produksi
modern terbesar di Amerika Serikat. Pada saat berdiri di luar dan
menyaksikan kobaran api melahap laboratorium favoritnya, puluhan saksi
mata melihat Edison berkata, "Nak, jemputlah ibumu. Ia tidak akan
pernah melihat api sebesar ini lagi".
Lebih lanjut, kebanyakan orang akan hancur oleh insiden ini tetapi
bukan untuk Edison. "Aku berumur enam puluh tujuh", katanya setelah
tragedi tersebut, "tapi belum terlalu tua untuk memulai yang baru. Aku
telah melalui banyak peristiwa seperti ini".
Edison membangun lab-nya kembali, dan tetap bekerja selama tujuh belas
tahun berikutnya. Ia meninggal pada usia delapan puluh empat tahun.
Jika Edison bukanlah merupakan pribadi yang positif, ia tidak akan
pernah meraih kesuksesannya sebagai penemu. Jika anda melihat
orang-orang di berbagai profesi mereka yang berhasil meraih kesuksesan
dalam bentuk apapun, anda akan menemukan bahwa mereka hampir selalu
memiliki pandangan positif terhadap kehidupannya.
Pernahkah kita merasa telah tua dalam menggapai cita-cita, atau kita
merasa sudah terlambat untuk menjadi orang yang sukses dikarenakan
oleh umur yang sudah lanjut, nasib yang buruk dan tidak pernah
membaik, atau kita sangat trauma akan kegagalan yang akan berulang
apabila kita mencoba sesuatu yang baru.
Apabila kita mengalami hal tersebut, yakinlah bahwa Anda tidak
sendirian di dalam kehidupan yang beraneka ragam ini. Banyak
orang-orang di sekitar kita merasa waktu mereka sudah terbuang percuma
pada masa mudanya, sehingga di saat senja, bagi mereka tidak ada
gunanya lagi untuk berjuang atau sedikitnya mencoba hal-hal yang baru
meskipun hal tersebut dapat mengakibatkan sikap yang positif bagi
mereka sendiri.
Kata-kata terlambat sudah sangat mengakar dan tertanam dalam alam
pikiran mereka, sehingga mereka akan semakin jatuh lagi kedalam
penderitaan dan akan selalu mengingat dan menyesalkan masa muda mereka
yang diisi oleh segala hal yang tidak bermanfaat. Akibat lebih lanjut
adalah timbulnya depresi, saling menyalahkan, rendah diri, malas, atau
bahkan tindakan krimal akan terjadi apabila sifat dan sikapnya sudah
tidak terkontrol lagi.

Tak Ada Kata Terlambat
Apabila Anda mengenal Ray Kroc dengan bisnis waralabanya yang sangat
terkenal, McDonalds, kemudian penulis Joseph Conrad dengan
cerita-cerita yang mengagumkan di berbagai novelnya yang laris, dan
seniwati "Grandma" Moses yang mulai melukis pada saat berumur tujuh
puluh lima tahun dan menikmati dua puluh enam tahun kesuksesan karir
di penghujung hidupnya, maka
Anda akan mulai berpikir lebih jernih lagi apabila anda merasa sudah
terlambat dalam mendapatkan kesuksesan dan cita-cita dalam hidup anda
ini. Sependapat dengan Robert Strauss yang mengatakan, "Sukses
memiliki sedikit kemiripan dengan bergulat dengan seekor gorila. Anda
berhenti bukan pada saat anda lelah melainkan anda berhenti pada saat
gorilanya lelah", maka Ray Kroc, Joseph Conrad, hingga "Grandma" Moses
pun juga berbuat demikian di dalam karir kesuksesan mereka.
Ray Kroc, pengusaha restoran makanan saji cepat yang mendunia,
McDonalds, lebih dari setengah masa hidupnya berada dalam garis
kemiskinan. Ray Kroc adalah seorang salesman dari berbagai produk yang
telah dijajakan, tetapi selalu hidup pas-pasan.
Setelah bosan menjalani profesi salesman dan sempat menganggur, dia
mulai merintis usaha restoran hamburger pada usia lebih dari lima
puluh tahun. Dia mengumpulkan seluruh uangnya untuk menyewa sebuah
kios yang kemudian dijadikan restoran fastfood dan dinamakan McDonalds
yang khusus menyajikan hamburger, hotdog, dan french fries.
Kini dengan berbagai strategi manajemen yang handal McDonalds tumbuh
berkembang menjadi sebuah restoran fastfood terbesar di dunia dengan
memiliki puluhan ribu franchise yang tersebar di hampir seluruh negara
di dunia.
Ray Kroc mungkin tidak akan pernah bercita-cita dan berpikir
restorannya suatu saat dapat menjadi sebesar ini, akan tetapi
pelajaran yang berharga dan menarik dapat dipetik dari tidak adanya
kata terlambat dan ketekunan untuk terus berusaha yang membuat Ray
Kroc di usia senjanya yang masih menuai kesuksesan karir. Oleh sebab
itu, kejarlah impian anda, tidak peduli betapa pun jauh kelihatannya.

Proses Panjang
Setelah mempelajari berbagai pengalaman menarik dari berbagai tokoh
masyarakat akan kegagalan dan kesuksesan karir yang didukung oleh
kepribadian mereka yang positif, maka saya akan mencoba mengenalkan
beberapa "kunci-kunci" sukses untuk membuka gerbang kesuksesan dalam
kehidupan kita.
Kunci-kunci sukses tersebut terdiri dari; kunci pertama: sukses
bukanlah tujuan untuk dicapai melainkan sebuah proses panjang yang
harus diterapkan terus-menerus setiap harinya.
Banyak orang-orang beranggapan bahwa tolak ukur sebuah kesuksesan
ditentukan oleh materi atau uang yang dimiliki, jabatan yang diraih
ataupun dilihat dari kemenangan yang didapat. Tetapi sukses bukanlah
semua hal yang diatas, melainkan sebuah proses hidup yang kita jalani
setiap hari untuk mengetahui tujuan hidup kita, membantu sesama dan
bertumbuh menuju potesi maksimum kita.
Kunci kedua adalah kita harus memahami bahwa Tuhan yang menciptakan
kita, jadi sewaktu kita berada di dalam dunia ini kita mempunyai hak
untuk menjadi seorang pencipta (co-creator) sama halnya seperti Tuhan,
sang pencipta. Thomas Edison adalah salah seorang sang pencipta handal.
Seniman seperti para musisi, pelukis, novelis dan yang lainnya juga
dapat disebut sebagai pencipta, namun dalam konteks dan tujuan yang
berbeda. Tugas mulia pencipta bukanlah hanya sekedar mencari
popularitas ataupun materi belaka, namun lebih dari itu, yaitu
membantu dan berbagi rasa dengan orang-orang di sekitar kita dengan
tujuan mendapatkan dan menjalani hidup yang lebih baik.
Kunci ketiga menyatakan, bahwa kita harus melayani orang lain seperti
halnya kita melayani diri sendiri. Martin Luther King Jr. pernah
berkata, " Semua orang bisa menjadi hebat… Sebab setiap orang bisa
melayani.
Kita tidak harus memiliki gelar sarjana untuk melayani. Kita tidak
harus memiliki bahasa atau kondisi yang baik untuk melayani. Kita
hanya perlu hati yang penuh dengan anugerah. Jiwa digerakkan oleh kasih".
Kunci yang keempat mengajak kita untuk menggunakan seluruh kemampuan
maksimal kita untuk menggapai impian dan kesuksesan. John C. Maxwell
memberikan sebuah contoh, "Sarasate, pemain biola terbesar di abad
sembilan belas dari Spanyol, pernah digelari pemain jenius oleh para
kritikus musik.
Menanggapinya, Sarasate menjawab, "Saya? Jenius? Selama tiga puluh
tujuh tahun saya berlatih empat belas jam sehari, dan baru sekarang
mereka mengatakan saya jenius?" Contoh tersebut menjelaskan bahwa
tanpa memberikan usaha yang maksimal kita juga akan mendapatkan hasil
yang kurang maksimal pula.
Selanjutnya kunci sukses yang kelima dan yang terakhir adalah
menganjurkan kita semua untuk berimajinasi dan bermimpi setiap hari.
Salah satu dari pemimpi terbesar abad dua puluh adalah Walt Disney.
Seseorang yang pertama kali menciptakan film kartun bersuara,
berwarna, dan film kartun versi layar lebar pastilah adalah seseorang
yang memiliki visi. Dan buah mahakarya dari visi dan impian Walt
Disney adalah Disneyland dan Walt Disney World ketika suatu kali
berjalan di tengah taman dalam suasana karnaval.
Mimpi itu indah dan mempunyai kekuatan seperti yang dikutip dari
kata-kata Stella Stuart bahwa, "Bermimpilah setiap hari karena di
belakangku ada kekuatan tak terbatas, di depanku ada kemungkinan tak
berakhir, di sekelilingku ada kesempatan tak terhitung. Mengapa aku
harus takut?"

Enam Langkah
Setelah kita berhasil menemukan dan mengetahui kunci-kunci sukses
tersebut diatas, maka untuk membuka sebuah gerbang kesuksesan, ada
enam langkah yang harus anda persiapkan dalam menuju kesuksesan tersebut.
Enam diantaranya adalah, pertama-tama buatlah komitmen untuk bertumbuh
setiap hari. Satu dari kesalahan terbesar yang orang buat adalah
memiliki fokus yang salah. Sukses bukan datang dari membeli, meraih,
atau memperoleh sesuatu, melainkan datang sebagai hasil dari
pertumbuhan. Jika kita membuat sasaran untuk bertumbuh sedikit setiap
hari, maka tak lama kemudian anda akan mulai melihat hasil yang
positif di dalam kehidupan kita.
Langkah kedua adalah menghargai proses lebih dari peristiwa yang
terjadi. Peristiwa dalam suatu kurun waktu tertentu memang baik untuk
diambil sebagai sumber pengambilan keputusan, akan tetapi proses
perubahan dan pertumbuhan memiliki nilai yang abadi.
Jika kita ingin naik ke tingkat kehidupan yang lebih baik, bertekadlah
untuk terus-menerus memperbaiki diri kita.
Langkah ketiga menganjurkan kita untuk tidak menunggu inspirasi. Salah
satu contoh pemain bola basket NBA yang terkenal, Jerry West pernah
berujar, "Anda tidak dapat melakukan banyak hal di hidup anda, jika
anda hanya bekerja di hari-hari yang anda rasakan baik". Orang-orang
menjadi sukses karena mereka memotivasi diri dan memberikan yang
terbaik dari hidup mereka. Maka untuk menjadi sukses, berjuanglah.
Bersedia mengorbankan kesenangan demi kesempatan adalah pedoman pada
langkah keempat. Untuk menjadi sukses, ada prinsip yang mengatakan
bersusah-susah dahulu bersenang-senang kemudian.
Prinsip ini sangat tepat, dimana kadang kala kita melihat kesempatan
hanya datang sekali saja dan di waktu yang sangat terbatas. Oleh sebab
itu, hargailah waktu dengan pikiran-pikiran yang positif dan
beristirahatlah apabila kita membutuhkannya. Sebab tanpa istirahat,
seseorang tidak dapat bekerja. Tanpa bekerja, istirahat itu tidak
memberikan manfaat apa-apa bagi kita.
Urutkan prioritas adalah langkah kelima menuju kesuksesan dalam
kehidupan kita sehari-hari. Satu kesamaan yang dimiliki semua orang
sukses adalah mereka menguasai kemampuan dalam mengorganisasi
manajemen waktu. Bahkan yang paling utama, mereka dapat mengorganisasi
diri mereka sendiri. Sebab "Hidup itu seperti naik taksi, entah anda
sedang berjalan ke suatu tempat atau tidak, argonya tetap berjalan",
menurut penuturan dari John C. Maxwell.
Ada beberapa cara untuk membuat waktu-waktu kita tidak terbuang dengan
percuma, beberapa diantaranya adalah; lakukanlah hal-hal yang selalu
ingin kita lakukan, hal-hal yang menaikkan tujuan hidup kita secara
menyeluruh, hal-hal yang orang lain katakan tidak bisa terlaksana,
hal-hal yang memanfaatkan kreatifitas dan hal-hal yang menolong kita
untuk tumbuh mencapai potensi maksimal.
Langkah yang keenam dan merupakan langkah terakhir dalam menuju
kesuksesan adalah memiliki impian yang besar. Memang kita tidak perlu
membayar apa-apa untuk memimpikan hal-hal yang menakjubkan yang ingin
anda capai, tetapi lakukanlah dari sekedar mengkhayal. Robert J.
Kriegel dan Louis Patler, penulis buku If It Ain't Broke, Break It,
mengungkapkan, "Kita tidak memiliki acuan pasti mengenai sejauh mana
keterbatasan manusia itu. Semua tes, stopwatch, dan garis finish tidak
dapat mengukur potensi manusia. Ketika seseorang mengejar impiannya,
mereka jauh melampaui apa yang kelihatannya menjadi keterbatasan
mereka. Potensi yang ada di dalam kita tidak terbatas dan masih banyak
yang belum dijelajahi. Saat mana kita memikirkan keterbatasan, kita
sedang menciptakannya" .
Mimpi dan potensi yang kuat untuk merealisasikan mimpi tersebutlah
yang membuat manusia pertama kali dapat mendarat di bulan, membuat
rudal nuklir, dan menciptakan penemuan-penemuan penting lainnya untuk
kehidupan manusia yang lebih baik.
Setelah kita menerapkan langkah-langkah menuju gerbang kesuksesan
tersebut dalam kehidupan sehari-hari, perkenankanlah saya menyampaikan
beberapa fakta mengenai kesuksesan yang akan kita raih setiap hari di
kehidupan kita.
Untuk menjadi sukses, kita tidak perlu beruntung atau kaya akan
materi. Tetapi kita perlu mengetahui hal-hal penting ini. Pertama,
kita adalah apa yang kita lakukan sehari-hari. Kedua, mula-mula
biasakanlah membentuk kebiasaan, kemudian hari kebiasaan itu akan
membentuk dan membantu kita mencapai keinginan kita. Ketiga, camkanlah
bahwa membentuk kebiasaan sukses adalah semudah membangun kebiasaan gagal.

Rabu, 22 Oktober 2008

milis stematel 13

buat temen2 ankers..... sekarang di milis stematel 13 sedang mengadakan votting untuk pemberian nama milis yang baru...

mohon untuk ikut berpartisipasi...

trim's

Selasa, 21 Oktober 2008

Hati2 dengan buah apel impor....

Hati2 ya ......
Suka buah apel impor ? Waspadalah dgn cara memakannya, apalagi utk
diberikan ke anak-anak. Sebaiknya dicuci bersih & dikupas dulu kulitnya.

Kenapa Apel Import tahan lama dan menarik dibanding apel lokal?
Mungkin kliping media dari Malaysia ini bisa sedikit bercerita...

Semoga bermanfaat.. .


____________ _________ _________ _________ _________ _________ _________ _________ _________ _______
Important Notice: This information transmitted (including any attachments) is intended only for the use of the named addressee, and may contain material/informatio n that is private, confidential and/or legally privileged. Any retransmission, dissemination or other use of, or taking of any action in reliance upon, this material/informatio n by anyone other than the named addressee is prohibited. If you received this in error, please immediately notify the sender at the address and telephone/telefax number or e-mail address set forth herein, delete the material/informatio n from any computer and data carrier and destroy any copies or print-outs that may have been made of this material/informatio n.

Please note that e-mails are susceptible to change. Although this e-mail and any attachments are believed to be free of any virus, or any other defect which might affect any computer or IT system into which they are received and opened, it is the responsibility of the recipient to ensure that they are free of viruses and other defects.

PT Lippo Karawaci Tbk. and its group companies are not liable for any loss or damage arising in any way from receipt, use or delay of this e-mail and any attachments, nor for improper or incomplete transmission of the information contained therein.

PENYESALAN (Hadiah Sang Ayah)

Seorang pemuda sebentar lagi akan diwisuda,sebentar lagi dia akan menjadi seorang sarjana, akhir dari jerih payahnya selama beberapa tahun di bangku pendidikan.

Beberapa bulan yang lalu dia melewati sebuah showroom, dan saat itu dia jatuh cinta kepada sebuah mobil sport, keluaran terbaru dari Ford. Selama beberapa bulan dia selalu membayangkan, nanti pada saat wisuda ayahnya pasti akan membelikan mobil itu kepadanya. Dia yakin, karena dia anak satu-satunya dan ayahnya sangat sayang padanya, sehingga dia yakin banget nanti dia pasti akan mendapatkan mobil itu. Dia pun berangan-angan mengendarai mobil itu, bersenang-senang dengan teman-temannya, bahkan semua mimpinya itu dia ceritakan keteman-temannya.


Saatnya pun tiba, siang itu, setelah wisuda, dia melangkah pasti ke ayahnya. Sang ayah tersenyum, dan dengan berlinang air mata karena terharu dia mengungkapkan betapa dia bangga akan anaknya, dan betapa dia mencintai anaknya itu. Lalu dia pun mengeluarkan sebuah bingkisan,.. . bukan sebuah kunci ! Dengan hati yang hancur sang anak menerima bingkisan itu, dan dengan sangat kecewa dia membukanya. Dan dibalik kertas kado itu ia menemukan sebuah Kitab Suci yang bersampulkan kulit asli, dikulit itu terukir indah namanya dengan tinta emas. Pemuda itu menjadi marah, dengan suara yang meninggi dia berteriak, "Yaahh... Ayah memang sangat mencintai saya, dengan semua uang ayah, ayah belikan kitab suci ini untukku ? " Lalu dia membanting Kitab Suci itu dan lari meninggalkan ayahnya. Ayahnya tidak bisa berkata apa-apa, hatinya hancur, dia berdiri mematung ditonton beribu pasang mata yang hadir saat itu.

Tahun demi tahun berlalu, sang anak telah menjadi seorang yang sukses, dengan bermodalkan otaknya yang cemerlang dia berhasil menjadi seorang yang terpandang. Dia mempunyai rumah yang besar dan mewah, dan dikelilingi istri yang cantik dan anak-anak yang cerdas. Sementara itu ayahnya semakin tua dan tinggal sendiri. Sejak hari wisuda itu, anaknya pergi meninggalkan dia dan tak pernah menghubungi dia. Dia berharap suatu saat dapat bertemu anaknya itu, hanya untuk meyakinkan dia betapa kasihnya pada anak itu. Sang anak pun kadang rindu dan ingin bertemu dengan sang ayah, tapi mengingat apa yang terjadi pada hari wisudanya, dia menjadi sakit hati dan sangat mendendam.

Sampai suatu hari datang sebuah telegram dari kantor kejaksaan yang memberitakan bahwa ayahnya telah meninggal, dan sebelum ayahnya meninggal, dia mewariskan semua hartanya kepada anak satu-satunya itu. Sang anak disuruh menghadap Jaksa wilayah dan bersama-sama ke rumah ayahnya untuk mengurus semua harta peninggalannya. Saat melangkah masuk ke rumah itu, mendadak hatinya menjadi sangat sedih, mengingat semua kenangan semasa dia tinggal di situ. Dia merasa sangat menyesal telah bersikap jelak terhadap ayahnya. Dengan bayangan-bayangan masa lalu yang menari-nari di matanya, dia menelusuri semua barang dirumah itu. Dan ketika dia membuka brankas ayahnya, dia menemukan Kitab Suci itu, masih terbungkus dengan kertas yang sama beberapa tahun yang lalu. Dengan airmata berlinang, dia lalu memungut Kitab Suci itu, dan mulai membuka halamannya. Di halaman pertama Kitab Suci itu, dia membaca tulisan tangan ayahnya, "Sebaik-baik manusia adalah mereka yang paling bermanfaat bagi orang lain. Dan Tuhan Maha Kaya dari segala apa yang ada di dunia ini"

Selesai dia membaca tulisan itu, sesuatu jatuh dari bagian belakang Kitab Suci itu. Dia memungutnya, .... sebuah kunci mobil ! Di gantungan kunci mobil itu tercetak nama dealer, sama dengan dealer mobil sport yang dulu dia idamkan ! Dia membuka halaman terakhir kitab suci itu, dan menemukan di situ terselip STNK dan surat-surat lainnya, namanya tercetak di situ. dan sebuah kwitansi pembelian mobil, tanggalnya tepat sehari sebelum hari wisuda itu. Dia berlari menuju garasi, dan di sana dia menemukan sebuah mobil yang berlapiskan debu selama bertahun-tahun, meskipun mobil itu sudah sangat kotor karena tidak disentuh bertahun-tahun, dia masih mengenal jelas mobil itu, mobil sport yang dia dambakan bertahun-tahun lalu. Dengan buru-buru dia menghapus debu pada jendela mobil dan melongok ke dalam. bagian dalam mobil itu masih baru, plastik membungkus jok mobil dan setirnya, di atas dashboardnya ada sebuah foto, foto ayahnya, sedang tersenyum bangga. Mendadak dia menjadi lemas, lalu terduduk di samping mobil itu, air matanya tidak terhentikan, mengalir terus mengiringi rasa menyesalnya yang tak mungkin diobati..... ...

SEBERAPA MAHAL DAN BERHARGANYA KITA PERNAH KEHILANGAN SEBUAH BARANG, NAMUN TAK SEMENYESAL JIKA KITA KEHILANGAN ORANG-ORANG YANG KITA CINTAI (Sebelum kita meminta maaf padanya)


Seumur Hidup Jadi Tongkat Bagi Ibunda

(Erabaru.or. id) — Hawa udara di Changchun , Tiongkok, sangatlah dingin. Li Yuanyuan memanggul sang ibu yang lumpuh kedua kakinya sambil menggendong putrinya yang berusia dua tahun buru-buru ke rumah sakit karena sang ibu terkena serangan jantung lagi. Orang-orang yang berlalu lalang di jalan memandang mereka bertiga dengan mata terbelalak, semua takjub melihat seorang wanita yang kelihatannya kurus lemah justru memiliki tenaga untuk memanggul satu orang sambil menggendong satu lagi.......

Menurut laporan “City Evening Post”, di pagi buta, 13 Pebruari 2008, Li Yuanyuan telah memakaikan baju bagi anak dan sang ibu yang baru sembuh dari sakitnya. Jam 10 pagi, Yuanyuan berjongkok di depan sang ibu, meletakkan kedua kaki ibu di pinggangnya lalu memanggul sang ibu, kemudian menggendong putrinya yang berdiri di atas tempat tidur.

Kedua tangan Yuanyuan dipakai untuk menyangga sang ibu, sedangkan sang ibu membantu merangkul cucunya mengitari leher Yuanyuan. Dengan cara inilah tiga orang tersebut saling berangkulan dengan susah payah keluar dari rumah sakit. Sang ibu telah lumpuh selama 21 tahun, selama 21 tahun itu pulalah Yuanyuan terbiasa memanggul sang ibu keluar masuk rumah sakit.

Ketika Yuanyuan berusia 7 tahun terjadilah sebuah kecelakaan lalu lintas yang benar-benar telah merubah kehidupannya. Karena kecelakaan ini ibunda mengalami kelumpuhan pada kedua kaki yang diperparah dengan menghilangnya sang ayah. Sejak saat itu, Yuanyuan menjadi tulang punggung rumah tangga. Karena tidak ada penghasilan Yuanyuan menghidupi keluarga dengan menjadi pemulung, uang hasil kerja kerasnya habis terpakai untuk mengurus sang ibu.

Rasa bakti Yuanyuan kepada orang tua sangat menyentuh hati para tetangga, banyak tetangga yang dengan sukarela memberi bantuan kepada sang ibu dan putrinya ini. Karena sepanjang tahun hanya mampu berebahan, otot kaki sang ibu sering kejang, sakitnya tak tertahankan.

Ada seorang tetangga yang berprofesi sebagai seorang dokter tradisional tua, setiap hari membantunya memberikan terapi akupunktur terhadap ibu Yuan-yuan, bahkan mengajarnya menggunakan teknik akupunktur sederhana. Sejak berusia 11 tahun sampai sekarang, Yuanyuan sudah dapat menggunakan teknik akupunktur untuk meringankan rasa sakit ibunya.

Tiga tahun yang lalu, Yuan-yuan menikah, setahun kemudian, Yuanyuan melahirkan seorang putri. Namun di mana pun dan kapan pun, Yuanyuan tidak pernah meninggalkan sang ibu, dia dan suaminya bersama-sama memikul tanggung jawab mengurus sang ibu.

Meskipun rumah tangganya tidak terbilang kaya, mereka sangatlah puas. Sang ibu berkata, terkenang masa 21 tahun ini meskipun penuh penderitaan, namun dia sangat puas, dia merasa diri-nya sama dengan orang tua lain yang juga telah menikmati kehangatan keluarga.

Bagi Yuanyuan, selama 21 tahun ini, dia merasa dirinya sangat bahagia, karena dia adalah seorang anak yang masih memiliki seorang ibu.

“Saya rela menjadi tongkat ibu sepanjang hidupku.……” (Dajiyuan/prm)

Jumat, 17 Oktober 2008

Lowongan Baru

bwt ank2 angkatan 13 cwe yang lom dpet kerja,,,
silahkan kirim lamaran ke samsung...

syarat lamaran standar ijazah,fotokopi identitas,kelakuan baik,
dll yang dibutuhin bwt nglamar aj..

ditunggu secepat'a + lamaran tidak terbatas...
cz ntar'a ad seleksi,,,

alamt bwt nglamar'a disini

SAMSUNG SERVICE CENTER
Jl.Tomang Raya No.1
Jakarta Barat 11440

Kamis, 16 Oktober 2008

Pilih Profesi Berdasarkan Warna Favorit

Penelitian terbaru menunjukkan, dengan menentukan warna primer, sekunder, dan akromatik, yang Anda sukai, Anda bisa menenemukan karir yang tepat berdasarkan cara kerja, lingkungan kerja dan bagaimana Anda menangani tugas dan tanggung jawab.

Bagaimana caranya?

Pertama, pilih dulu warna primer yang paling Anda sukai (warna primer misalnya merah, kuning, atau biru). Dari sini Anda bisa memilih warna sekunder (hijau, ungu, atau oranye), dan warna akromatik (hitam,putih, atau coklat). "Warna yang Anda pilih mencerminkan bagaimana Anda menghadapi tiap tugas. Warna itu bisa menunjukkan bakat Anda, apa yang lebih diprioritaskan untuk sukses," kata Dewey Sadka, penulis buku The Dewey Color System.

Jadi, apakah Anda peneliti, pencipta, manajer, pembujuk, pelaksana, atau pembuat jadwal? Ketahui dengan menentukan warna favorit.

Bila Anda suka: kuning, ungu, dan putih: Anda adalah komunikator

Anda memiliki kelebihan di bidang komunikasi. Dengan skill ini Anda jadi pintar mengetahui keinginan klien sehingga punya strategi tepat agar mereka mau mendengarkan ide-ide Anda. Kemampuan Anda berkomunikasi juga menjadi modal Anda untuk mencari jalan keluar dari masalah-masalah. Karir yang tepat untuk si komunikator adalah di bidang marketing, public relation, atau bekerja di bidang agama.

Bila Anda suka: merah, hijau, dan hitam: Anda adalah investor

Anda punya pengetahuan yang baik dalam menilai uang dan tenaga, juga dalam hal melihat kontribusi yang diberikan tiap karyawan. Anda adalah orang yang suportif, dan punya kemampuan analitik. Karir yang tepat adalah di bidang keuangan, akunting, perbankkan, manajemen properti, manufacturing, analasis produksi, investasi, manajemen keuangan, konsultan, sales produk, atau mengajar.

Bila Anda suka: biru, oranye, dan coklat: Anda adalah aktivis

Anda punya kekuatan untuk membuat orang percaya, selain itu Anda juga bukan orang yang mudah percaya pada hal-hal tak logis. Pekerjaan yang cocok untuk Anda adalah pekerjaan yang memiliki dampak sosial serta profesi yang berkaitan dengan meningkatkan mutu sesuatu yang sudah ada. Pertimbangkan untuk berkarir di bidang engineering, pembangungan, atau membuat program, produk, atau perusahaan baru. Anda juga cocok berkarir di bidang sosial, pegawai pemerintahan, serta pelaksanaan hukum.

Ingin mencari tahu karir yang tepat untuk Anda? silakan lakukan tes warna berikut http://www.careerpa th.com/career- tests/colorcaree rcounselor. aspx

Manfaat Ciuman

1. Ciuman membantu menurunkan berat badan.
“Ciuman panjang membuat metabolisme membakar gula lebih cepat dari biasanya” kata Claire Potter,
konsultan kebugaran majalah Cosmopolitan. Perhitungan lebih detailnya : ciuman yang biasa - biasa saja membakar 9 kalori.
Itu berarti Anda membutuhkan 389 kali ciuman untuk menurunkan bobot tubuh setengah kilo.

2. Ciuman tak akan menularkan virus flu.
Mulut kita mengandung zat pertahanan alamiah, seperti antibodi dan enzim-enzim.
Hal itu membuat sulit bagi virus influenza bertahan dan membangun kerajaannya di dalam rongga mulut.
Rhinovirus, kuman penyebab (sebagian besar) flu, lebih senang berdiam di tangan dan didalam hidung, kata Gary Munk, PhD, direktur departemen virologi klinis di Hackensack University Medical Center di New Jersey.
Jadi kecuali jika anda menggosok-gosok hidung saat berciuman atau berpegangan tangan, lantas menyeka hidung, aman saja berciuman saat Anda atau si dia sedang flu.

3. Ciuman membantu mencegah kerusakan gigi.
“Setelah makan, mulut kita penuh dengan larutan gula dan saliva yang mengandung asam, yang menyebabkan terbentuknya plak gigi.
Ciuman bisa jadi proses pembersihan yang alamish, kata Dr. Peter Gorden, Dental Advisor pada British Dental Association.
“Ciuman mendorong saliva mengalir dan menurunkan plak ke tingkat normal,” lanjutnya.

4. Ciuman memperlambat proses penuaan pada wajah.
“Aktivitas ciuman membuat otot pipi bergerak.
Dengan latihan semacam ini pipi tidak mudah kendur,” kata Potter.

5. Ciuman meningkatkan kebugaran.
Karena pada saat berciuman, jantung kita terpompa dan nadi terpacu.
“Jika ciuman terasa menyenangkan, kita melepas adrenalin ke dalam aliran darah, jantungpun memompa lebih banyak darah ke seluruh tubuh,” kata Dr.Susan Hotchkies.

6. Ciuman dapat menurunkan ketegangan syaraf.
Menurut konsultan stress, Michelle Kay Mc Nabb, ciuman dapat menurunkan ketegangan syaraf.
Ciuman yang penuh gairah termasuk salah satu teknik relaksasi yang ampuh.
“Saat mulut kita berada pada posisi berciuman, hampir dipastikan saat itu kita tengah tersenyum.
Karena emosi dan bahasa tubuh kita berkaitan sangat erat, hampir tidak mungkin bila pada saat bersamaan di bibir tersungging senyum, tapi di dalam
hati tengah berkecamuk emosi tinggi, terangnya.
“Lagipula, saat berciuman tarikan nafas menjadi lebih dalam dan mata terpejam. Inilah yang kita lakukan saat relaksasi : menarik nafas panjang dan memejamkan mata. Sejenak kita keluar dari ketegangan” jelas Mcnabb lagi.

7. Ciuman bisa menjadi indikasi yang baik tentang bagaimana kelanjutan hubungan.
“Berciuman dengan pacar baru memberi anda kesempatan untuk mengecek sinyal-sinyal daya tarik seks diantara Anda dan dia.
Ciuman pertama cara terbaik untuk mengetahui apakah ada chemistry diantara kalian,”
kata Paul Brown, seorang ahli terapi seks dan perkimpoian.

8. Ciuman membangkitkan rasa penghargaan terhadap diri sendiri.
“Saat berciuman, pastinya kita bahagia.
Dan saat bahagia, kita merasakan hal-hal yang baik tentang diri sendiri,” ujar psikoterapis Paul Zeal.

Awas Bahaya Ciuman

1. Terlalu banyak ciuman bisa menyebabkan ketagihan,
sehingga kalau sudah terlanjur sering ciuman dan kegiatan itu terhenti bisa menyebabkan kita banyak ngelamun (bengong) yang dapat menyebabkan kegilaan. Huheuheuhehe …

2. Ciuman dapat menyebabkan gigi rontok, yaitu kalau nyium bibir istri orang yang mengakibatkan kita ditonjok . Hajaarrr !!!

3. Ciuman dapat menyebabkan kita bangkrut,
yaitu kalau kita malam-malam di rumah terlalu asyik ciuman, sehingga kita tidak sadar kalau ada maling lagi nguras rumah kita.

Job Fair Telkomsel d Bandung

semoga bermanfaat.. .

Dear All,



Info buat teman atau saudara :

TELKOMSEL akan mengikuti Job Fair dengan jadual Sebagai Berikut :



* Tanggal : 17 – 19 Oktober 2008

Tempat : Sasana Budaya Ganesha, Jl. Taman Sari Bandung

Penyelenggara : ITB



* Tanggal : 21 – 22 Oktober 2008

Tempat : Gedung Landmark Convention Hall Bandung, Jl. Braga Bandung

Penyelenggara : Institut Teknologi Telkom (STT Telkom)



lamaran langsung di serahkan ditempat tsb di atas.



Terima Kasih,

AJ

Rabu, 15 Oktober 2008

Lowongan Baru

ada lowongan baru d PT. Metra buat Alumnus SMK Telkom...

info lengkap harap segera hubungi pak Sutiyo (081 226 69197)...

Selasa, 14 Oktober 2008

Jangan Berkata tidak...

Alkisah, seorang pembuat jam tangan berkata kepada jam yang sedang dibuatnya. “Hai jam, apakah kamu sanggup untuk berdetak paling tidak 31.104.000 kali selama setahun?”

“Ha?,” kata jam terperanjat, “Mana sanggup saya?”

“Bagaimana kalau 86.400 kali dalam sehari?”

“Delapan puluh ribu empat ratus kali? Dengan jarum yang ramping-ramping seperti ini?” jawab jam penuh keraguan.

“Bagaimana kalau 3.600 kali dalam satu jam?”

“Dalam satu jam harus berdetak 3.600 kali? “Banyak sekali itu” tetap saja jam ragu-ragu dengan kemampuan dirinya.

Tukang jam itu dengan penuh kesabaran kemudian bicara kepada si jam. “Kalau begitu, sanggupkah kamu berdetak satu kali setiap detik?”

“Naaaa, kalau begitu, aku sanggup!” kata jam dengan penuh antusias.

Maka, setelah selesai dibuat, jam itu berdetak satu kali setiap detik. Tanpa terasa, detik demi detik terus berlalu dan jam itu sungguh luar biasa karena ternyata selama satu tahun penuh dia telah berdetak tanpa henti. Dan itu berarti ia telah berdetak sebanyak 31.104.000 kali.

Ada kalanya kita ragu-ragu dengan segala tugas pekerjaan yang terasa begitu berat. Namun sebenarnya jika kita sudah menjalankannya, ternyata kita mampu, bahkan sesuatu yang mungkin semula kita anggap tidak mungkin untuk dilakukan.

Jangan berkata “tidak” sebelum Anda pernah mencobanya.

Lowongan terbaru HUAWEI..

Dear Temans,



Barangkali ada temen2 yang ingin berkiprah di sales and marketing, ada lowker sebagai Core Network Technical Sales di Huawei.

Silakan kirim CV dan lamaran lengkapnya ke aku (umar.ali@huawei. com), nanti aku forward ke manager department yang bersangkutan.



Syaratnya :

- S1 Teknik Elektro / Telekomunikasi

- Mengerti basic mobil telecommunication (CDMA is advantage)

- Mau belajar tentang sales and commercial management.



Silakan di forward ke temen2 yang lain juga, barangkali ada yang membutuhkan.



BR

Umar

Ketika Layar Telah Terkembang

Penulis: Ummu ‘Umair dan Abu ‘Umair
Islam telah membimbing kita dalam membangun rumah tangga, dimulai dari memilih pasangan hidup. Islam mengikat suami istri dalam ikatan kokoh, menentukan hak dan kewajiban, serta mewajibkan mereka menjaga buah pernikahan ini. Islam juga mengantisipasi segala problema yang dapat menghadang kehidupan rumah tangga secara tepat. Itulah kesempurnaan islam yang sangat indah.

Pernikahan! Kata itu sangat indah didengar tetapi keindahan di dalamnya harus serta-merta dibarengi dengan persiapan. Pernikahan berarti mempertemukan kepentingan- kepentingan dua individu dan bukan mempertentangkannya .
Ketika biduk rumah tangga telah berlayar, apa saja yang bisa anda lakukan di dalamnya? Hari berlalu, pekan berlalu, bergantilah bulan. Tiba-tiba suatu hari anda merasakan ada sesuatu yang tidak mengenakkan anda. Anda mengamati sifat dan pasangan anda selama beberapa pekan sejak pernikahan, ternyata ada yang tidak anda sukai dan yang tidak anda harapkan. Sejak saat itu, anda menemukan bahwa rumah tangga tidak hanya berisi kegembiraan, namun juga tantangan, bahkan bisa juga ancaman. Seorang suami mungkin bertanya-tanya siapakah gerangan engkau wahai istriku? Demikian ia sering bertanya dalam hatinya. Sekian banyak hal-hal aneh dan asing yang ia temukan pada diri seorang ‘makhluk halus’ bernama istrinya itu. Demikian pula, pertanyaan itu muncul di benak sang istri. Seperti ia sedang dihadapkan pada sebuah laboratorium bernyawa, tengah ada banyak penelitian dan pelajaran yang bisa dieksplorasi di dalamnya. Ia menghadapi hari-hari yang berharga, pengenalan demi pengenalan, pengalaman demi pengalaman dan berbagai pertanyaan yang belum terjawabkan. Dulu waktu masih lajang, seorang muslimah yang belum pernah bersentuhan kulit dengan lawan jenis, kini tiba-tiba dihadapkan pada seorang asing yang nantinya akan mengetahui banyak ‘rahasia’ dirinya. Ia seorang wanita yang ‘clingus’ menurut orang jawa, wanita yang tak berani ngobrol dan bercanda dengan lawan jenisnya, namun tatkala masuk ke jenjang pernikahan ia harus berhadapan dengan ‘dunia’ laki-laki. Kini, ia mencoba menyesuaikan irama kehidupan dirinya dengan sang suami. Ia mulai mengenal dunia laki-laki secara dekat tanpa jarak. Demikian pula hal-nya dengan sang suami.
Sebenarnyalah kesulitan yang dihadapi merupakan sesuatu yang wajar dan manusiawi. Betapa tidak! Pernikahan telah mempertemukan bukan saja dua individu yang berbeda, laki-laki dan perempuan, tetapi dua kepribadian, dua selera, dua latar budaya, dua karakter, dua hati, dua otak dan ruh yang hampir dapat dipastikan banyak ketidaksamaan yang akan ditemui oleh keduanya. Seorang manusia yang terkadang bisa saja tak paham akan suasana hatinya, sekarang malah dituntut untuk memahami hati orang lain?!
Kehidupan rumah tangga tak semuanya bisa dirasionalkan begitu saja, terkadang memerlukan proses kontemplasi yang rumit, memahami dunia baru, memahami suasana jiwa, logika, psikologis dan fisiologis yang bergulir bersama di dalam kehidupan rumah tangga. Kuliah S1 ternyata tak cukup membekali teori tentang ’siapakah laki-laki dan perempuan’ dalam tataran teoritis maupun praktis. Tentunya kita kurang mampu memahami dunia pasangan kita, kecuali menempuh pembelajaran dan saling membantu untuk terbuka kepada pasangannya tentang apa yang dirasakan, kepedihan duka, kegembiraan, kecemburuan, kekecewaan, kebanggaan, keinginan, dan jutaan determinasi perasaan lainnya. Saling mencintai memerlukan proses pembelajaran. Saling membantu mengajarkan tentang diri sendiri, bahwa aku adalah makhluk Allah yang punya keinginan dan mestinya engkau mengerti keinginanku. Akan tetapi bahasan verbal tak senantiasa berhasil mengungkap hakikat perasaan.
Menikah adalah pilihan sadar setiap laki-laki dan perempuan dalam islam. Seorang laki-laki berhak menentukan pasangan hidup sebagaimana perempuan. Jika kemudian sepasang laki-laki dan perempuan memutuskan untuk saling menerima dan sepakat melangsungkan pernikahan, atas alasan apakah satu pihak merasa terpaksa berada di samping pasangan hidupnya setelah resmi berumah tangga??!! Sebelum terjadinya akad nikah, pilihan masih terbuka lebar, akan tetapi setelah adanya akad nikah, adalah sebuah pengkhianatan terhadap makna akad itu sendiri apabila satu pihak senantiasa mencari-cari keburukan dan kesalahan pasangannya dengan merasa benar dan bersih sendiri. Tentunya hal tersebut merupakan salah satu bentuk penyucian diri, terlebih lagi tindakannya tersebut akan menumbuhkan benih-benih kebencian dalam hati terhadap seseorang yang telah menjadi pilihannya. Allah ta’ala berfirman:

فَلَا تُزَكُّوا أَنْفُسَكُمْ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنِ اتَّقَى
“Janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa.” (QS. An Najm: 32).

لَا يَفْرَكْ مُؤْمِنٌ مُؤْمِنَةً إِنْ كَرِهَ مِنْهَا خُلُقًا رَضِيَ مِنْهَا آخَرَ
“Janganlah seorang mukmin membenci seorang mukminah, karena walaupun dirinya membenci salah satu perangainya, tentulah akan ada perangai lain yang disukainya.” (HR. Muslim nomor 2672)

Imam An Nawawi mengatakan, “Yang benar, hadits ini merupakan larangan bagi seorang suami agar tidak membenci istrinya, karena apabila istrinya memiliki perangai yang tidak disenanginya, tentulah akan ada perangai lain yang disukainya, misalnya istrinya memiliki akhlak yang jelek, akan tetapi mungkin saja dia komitmen terhadap agama, memiliki paras yang cantik, mampu menjaga diri, lembut atau yang semisalnya..” (Syarh Shahih Muslim, 5/209).

لِأَنَّهُ إِنْ وَجَدَ فِيهَا خُلُقًا يُكْرَه وَجَدَ فِيهَا خُلُقًا مَرْضِيًّا بِأَنْ تَكُون شَرِسَة الْخُلُق لَكِنَّهَا دَيِّنَة أَوْ جَمِيلَة أَوْ عَفِيفَة أَوْ رَفِيقَة بِهِ أَوْ نَحْو ذَلِكَ
Memang ada pilihan lain yang dicontohkan shahabiyah Habibah binti Sahl ketika menemukan kebuntuan dalam rumah tangga sehingga dirinya mengajukan khulu’. Nabi pun memberikan jalan keluar (HR. Malik nomor 1032; Abu Dawud nomor 1900, 1901; An Nasaa’i nomor 3408; Ibnu Majah nomor 2047; Ahmad nomor 26173; dishahihkan oleh Al ‘Allamah Al Albani dalam Al Irwa’, 7/102-103, Shahih Sunan Abu Dawud nomor 1929).
Namun, cerai bukanlah jalan pertama yang harus ditempuh, sebab proses belajar menerima dan mencintai harus terjadi dan ditempuh terlebih dahulu. Karena tujuan kita menikah adalah ibadah, mengabdi pada Allah dan mencapai keridhoan-Nya. Sedangkan hasil akhir dari ibadah itu sendiri adalah mencapai tingkat ketakwaan atau pemeliharaan diri dari segala kemaksiatan, yang akan membawa pemiliknya merengkuh ridho Allah. Berbagai upaya akan ditempuh oleh orang yang ingin mencapai derajat ketakwaan, tidak terkecuali melalui pernikahan. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

اتَّقِ اللَّهِ حَيْثُمَا كُنْتَ وَأَتْبِعْ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَن
“Bertakwalah kamu dimanapun kamu berada, bila kamu berbuat kejahatan, segera iringi dengan perbuatan baik, sehingga dosamu terhapus, lalu pergaulilah manusia dengan akhlaq yang baik.” (HR. Tirmidzi nomor 1910; dihasankan Syaikh Al Albani dalam Al Misykah nomor 5083, Ar Raudlun Nadhir nomor 855, Shahih wadl Dhaif Sunan At Tirmidzi, 4/487)

Setiap pasangan hendaknya merenungkan bahwasanya ketika mereka menikah, mereka tinggal menyempurnakan “setengah ketakwaan”, apakah “setengah ketakwaan” yang telah dianugerahkan Allah kepada mereka hendak disia-siakan?
Mari kita belajar membentuk bahtera rumah tangga yang mampu berlayar merengkuh keridhoaan-Nya. Bertakwalah kepada Allah dalam setiap mengambil keputusan dan bersabarlah menghadapi kekurangan dan kelemahan pasangan kita, karena tak ada manusia yang sempurna, teruslah bermuhasabah diri. Mudah-mudahan dengan kesabaran kita, Allah akan memudahkan dan memberikan kebahagiaan dalam rumah tangga kita. Teruslah berusaha melaksanakan semua kewajiban yang Allah bebankan pada kita dengan segala kemampuan dan kekuatan yang ada, Allah-lah sumber kekuatan kita, dengan mengharap ridha-Nya dan cinta-Nya. Berjanjilah, mulai hari ini, bahwa keindahan hidup rumah tangga pada mulanya berasal dari kesadaran anda akan janji besar ini! Dengan demikian, semoga kita mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat. Semoga Allah mengumpulkan kita dengan pasangan beserta anak-anak kita dalam jannah-Nya. Amiin…

Who's Birth this Month...

1. Yoggi Prasetyo Octavian ( 14 Oktober 2008 )
2. Maulida Nissa Arfani ( 17 Oktober 2008 )
3. Siti Haniah ( 17 Oktober 2008 )


Happy Birthday 2 u... God bless u....
Hope,,ur aim can be reached...

Senin, 13 Oktober 2008

"Mandikan aku Bunda......"

Sering kali orang tidak mensyukuri apa yang diMILIKInya sampai akhirnya ..........

Rani, sebut saja begitu namanya. Kawan kuliah ini berotak cemerlang dan memiliki idealisme tinggi. Sejak masuk kampus, sikap dan konsep dirinya sudah jelas: meraih yang terbaik, di bidang akademis maupun profesi yang akan digelutinya. "Why not the best," katanya selalu, mengutip seorang mantan presiden Amerika.

Ketika Universitas mengirim mahasiswa untuk studi Hukum Internasional di Universiteit Utrecht, Belanda, Rani termasuk salah satunya. Saya lebih memilih menuntaskan pendidikan kedokteran.

Berikutnya, Rani mendapat pendamping yang ''selevel"; sama-sama berprestasi, meski berbeda profesi.

Alifya, buah cinta mereka, lahir ketika Rani diangkat sebagai staf diplomat, bertepatan dengan tuntasnya suami dia meraih PhD. Lengkaplah kebahagiaan mereka. Konon, nama putera mereka itu diambil dari huruf pertama hijaiyah "alif" dan huruf terakhir "ya", jadilah nama yang enak didengar: Alifya.. Saya tak sempat mengira, apa mereka bermaksud menjadikannya sebagai anak yang pertama dan terakhir.

Ketika Alif, panggilan puteranya itu, berusia 6 bulan, kesibukan Rani semakin menggila. Bak garuda, nyaris tiap hari ia terbang dari satu kota ke kota lain, dan dari satu negara ke negara lain.

Setulusnya saya pernah bertanya, "Tidakkah si Alif terlalu kecil untuk ditinggal-tinggal? " Dengan sigap Rani menjawab, "Oh, saya sudah mengantisipasi segala sesuatunya. Everything is OK!" Ucapannya itu betul-betul ia buktikan. Perawatan dan perhatian anaknya, ditangani secara profesional oleh baby sitter mahal. Rani tinggal mengontrol jadual Alif lewat telepon. Alif tumbuh menjadi anak yang tampak lincah, cerdas dan gampang mengerti.

Kakek-neneknya selalu memompakan kebanggaan kepada cucu semata wayang itu, tentang kehebatan ibu-bapaknya. Tentang gelar dan nama besar, tentang naik pesawat terbang, dan uang yang banyak.

"Contohlah ayah-bunda Alif, kalau Alif besar nanti." Begitu selalu nenek Alif, ibunya Rani, berpesan di akhir dongeng menjelang tidurnya.

Ketika Alif berusia 3 tahun, Rani bercerita kalau dia minta adik. Terkejut dengan permintaan tak terduga itu, Rani dan suaminya kembali menagih pengertian anaknya. Kesibukan mereka belum memungkinkan untuk menghadirkan seorang adik buat Alif. Lagi-lagi bocah kecil ini "memahami" orang tuanya. Buktinya, kata Rani, ia tak lagi merengek minta adik. Alif, tampaknya mewarisi karakter ibunya yang bukan perengek. Meski kedua orangtuanya kerap pulang larut, ia jarang sekali ngambek.

Bahkan, tutur Rani, Alif selalu menyambut kedatangannya dengan penuh ceria. Maka, Rani menyapanya "malaikat kecilku".

Sungguh keluarga yang bahagia, pikir saya. Meski kedua orangtuanya super sibuk, Alif tetap tumbuh penuh cinta.. Diam-diam, saya iri pada keluarga ini.

Suatu hari, menjelang Rani berangkat ke kantor, entah mengapa Alif menolak dimandikan baby sitter. "Alif ingin Bunda mandikan," ujarnya penuh harap. Karuan saja Rani, yang detik ke detik waktunya sangat diperhitungkan, gusar. Ia menampik permintaan Alif sambil tetap gesit berdandan dan mempersiapkan keperluan kantornya. Suaminya pun turut membujuk Alif agar mau mandi dengan Tante Mien, baby sitter-nya. Lagi-lagi, Alif dengan pengertian menurut, meski wajahnya cemberut.

Peristiwa ini berulang sampai hampir sepekan. "Bunda, mandikan aku!" kian lama suara Alif penuh tekanan. Toh, Rani dan suaminya berpikir, mungkin itu karena Alif sedang dalam masa pra-sekolah, jadinya agak lebih minta perhatian. Setelah dibujuk-bujuk, akhirnya Alif bisa ditinggal juga.

Sampai suatu sore, saya dikejutkan telponnya Mien, sang baby sitter. "Bu dokter, Alif demam dan kejang-kejang. Sekarang di Emergency." Setengah terbang, saya ngebut ke UGD. But it was too late. Allah sudah punya rencana lain.. Alif, si malaikat kecil, keburu dipanggil pulang oleh-Nya.

Rani, ketika diberi tahu soal Alif, sedang meresmikan kantor barunya. Ia shock berat. Setibanya di rumah, satu-satunya keinginan dia adalah memandikan putranya. Setelah pekan lalu Alif mulai menuntut, Rani memang menyimpan komitmen untuk suatu saat memandikan anaknya sendiri.

Dan siang itu, janji Rani terwujud, meski setelah tubuh si kecil terbaring kaku. "Ini Bunda Lif, Bunda mandikan Alif," ucapnya lirih, di tengah jamaah yang sunyi. Satu persatu rekan Rani menyingkir dari sampingnya, berusaha menyembunyikan tangis.

Ketika tanah merah telah mengubur jasad si kecil, kami masih berdiri mematung di sisi pusara. Berkali-kali Rani, sahabatku yang tegar itu, berkata, "Ini sudah takdir, ya kan. Sama saja, aku di sebelahnya ataupun di seberang lautan, kalau sudah saatnya, ya dia pergi juga kan?" Saya diam saja.

Rasanya Rani memang tak perlu hiburan dari orang lain. Suaminya mematung seperti tak bernyawa. Wajahnya pias, tatapannya kosong. "Ini konsekuensi sebuah pilihan," lanjut Rani, tetap mencoba tegar dan kuat. Hening sejenak. Angin senja meniupkan aroma bunga kamboja.

Tiba-tiba Rani berlutut. "Aku ibunyaaa!" serunya histeris, lantas tergugu hebat. Rasanya baru kali ini saya menyaksikan Rani menangis, lebih-lebih tangisan yang meledak. "Bangunlah Lif, Bunda mau mandikan Alif. Beri kesempatan Bunda sekali saja Lif. Sekali saja, Aliiif.." Rani merintih mengiba-iba. Detik berikutnya, ia menubruk pusara dan tertelungkup di atasnya. Air matanya membanjiri tanah merah yang menaungi jasad Alif.
Senja pun makin tua....

(True Story)

Menjelang hari H, Nania masih saja sulit mengungkapkan alasan kenapa dia mau menikah dengan lelaki itu. Baru setelah menengok ke belakang, hari-hari yang dilalui. Gadis cantik itu sadar, keheranan yang terjadi bukan semata miliknya, melainkan menjadi milik banyak orang; Papa dan Mama, kakak-kakak, tetangga, dan teman-teman Nania. Mereka ternyata
sama herannya.
Kenapa?

Tanya mereka di hari Nania mengantarkan surat undangan. Saat itu teman-teman baik Nania sedang duduk di kantin menikmati hari-hari sidang yang baru saja berlalu.
Suasana sore di kampus sepi.
Berpasang-pasang mata tertuju pada gadis itu. Tiba-tiba saja pipi Nania bersemu merah, lalu matanya berpijar bagaikan lampu neon limabelas watt. Hatinya sibuk merangkai kata-kata yang barangkali beterbangan di otak melebihi kapasitas. Mulut Nania terbuka.
Semua menunggu. Tapi tak ada apapun yang keluar dari sana. Ia hanya menarik nafas, mencoba bicara dan? menyadari, dia tak punya kata-kata!.
Dulu gadis berwajah indo itu mengira punya banyak jawaban, alasan detil dan spesifik, kenapa bersedia menikah dengan laki-laki itu. Tapikejadian di kampus adalah kali kedua Nania yang pintar berbicara mendadak.
Gagap.
Yang pertama terjadi tiga bulan lalu saat Nania menyampaikan keinginan Rafli untuk melamarnya. Arisan keluarga Nania dianggap momen yang tepat karena semua berkumpul, bahkan hingga generasi ketiga, sebab kakak-kakaknya yang sudah berkeluarga membawa serta buntut mereka. Kamu pasti bercanda!
Nania kaget. Tapi melihat senyum yang tersungging di wajah kakak tertua, disusul senyum serupa dari kakak nomor dua, tiga, dan terakhir dari Papa dan Mama membuat Nania menyimpulkan: mereka serius ketika mengira Nania bercanda.
Suasana sekonyong-konyong hening. Bahkan keponakan-keponakan Nania
yang balita melongo dengan gigi-gigi mereka yang ompong. Semua menatap
Nania!
Nania serius! tegasnya sambil menebak-nebak, apa lucunya jika Rafli memang melamarnya.
âTidak ada yang lucuâ suara Papa tegas.
âPapa hanya tidak mengira Rafli berani melamar anak Papa yang paling cantik!â
Nania tersenyum. Sedikit lega karena kalimat Papa barusan adalah
pertanda baik. Perkiraan Nania tidak sepenuhnya benar sebab setelah itu berpasang-pasang mata kembali menghujaninya, seperti tatapan mata penuh selidik seisi ruang pengadilan pada tertuduh yang duduk layaknya pesakitan.
Tapi Nania tidak serius dengan Rafli, kan ? Mama mengambil inisiatif bicara, masih seperti biasa dengan nada penuh wibawa, maksud Mama siapa saja boleh datang melamar siapapun, tapi jawabannya tidak harus iya, toh? Nania terkesima.
Kenapa?
Sebab kamu gadis Papa yang paling cantik.
Sebab kamu paling berprestasi dibandingkan kami. Mulai dari ajang busana, sampai lomba beladiri. Kamu juga juara debat bahasa Inggris, juara baca puisi seprovinsi. Suaramu bagus!
Sebab masa depanmu cerah. Sebentar lagi kamu meraih gelar insinyur. Bakatmu yang lain pun luar biasa. Nania sayang, kamu bisa mendapatkan laki-laki manapun yang kamu mau!
Nania memandangi mereka, orang-orang yang amat dia kasihi, Papa, kakak-kakak, dan terakhir Mama. Takjub dengan rentetan panjang uraian mereka atau satu kata 'kenapa' yang barusan Nania lontarkan.
âNania Cuma mau Rafliâ sahutnya pendek dengan airmata mengambang di kelopak.
Hari itu dia tahu, keluarganya bukan sekadar tidak suka, melainkan sangat tidak menyukai Rafli. Ketidaksukaan yang mencapai stadium empat.
Parah.
Tapi kenapa?
Sebab Rafli cuma laki-laki biasa, dari keluarga biasa, dengan pendidikan biasa, berpenampilan biasa, dengan pekerjaan dan gaji yg amat sangat biasa. Bergantian tiga saudara tua Nania mencoba membuka matanya. Tak ada yang bisa dilihat pada dia, Nania! Cukup!
Nania menjadi marah. Tidak pada tempatnya ukuran-ukuran duniawi menjadi parameter kebaikan seseorang menjadi manusia. Di mana iman?, di mana tawakkal? hingga begitu mudah menentukan masa depan seseorang dengan melihat pencapaiannya hari ini?
Sayangnya Nania lagi-lagi gagal membuka mulut dan membela Rafli.
Barangkali karena Nania memang tidak tahu bagaimana harus membelanya. Gadis itu tak punya fakta dan data konkret yang bisa membuat Rafli tampak 'luar biasa'. Nania Cuma punya idealisme berdasarkan perasaan yang telah menuntun Nania menapaki hidup hingga umur duapuluh tiga. Dan nalurinya menerima Rafli. Di sampingnya Nania bahagia.
Mereka akhirnya menikah.
>> ***
Setahun pernikahan.
Orang-orang masih sering menanyakan hal itu, masih sering
berbisik-bisik di belakang Nania, apa sebenarnya yang dia lihat dari Rafli.
Jeleknya?
Nania masih belum mampu juga menjelaskan kelebihan-kelebihan Rafli
agar tampak di mata mereka. Nania hanya merasakan cinta begitu besar dari Rafli, begitu besar
hingga Nania bisa merasakannya hanya dari sentuhan tangan, tatapan mata, atau cara dia meladeni Nania. Hal-hal sederhana yang membuat perempuan
itu sangat bahagia.
Tidak ada lelaki yang bisa mencintai sebesar cinta Rafli pada Nania. Nada suara Nania tegas, mantap, tanpa keraguan.
Ketiga saudara Nania hanya memandang lekat, mata mereka terlihat tak percaya.
Nia, siapapun akan mudah mencintai gadis secantikmu! Kamu adik kami yang tak hanya cantik, tapi juga pintar!
Betul. Kamu adik kami yang cantik, pintar, dan punya kehidupan sukses!
Nania merasa lidahnya kelu. Hatinya siap memprotes. Dan kali ini dilakukannya sungguh-sungguh. Mereka tak boleh meremehkan Rafli.
Beberapa lama keempat adik dan kakak itu beradu argumen.
"Tapi Rafli juga tidak jelek, Kak!"
"Betul. Tapi dia juga tidak ganteng kan?"
"Rafli juga pintar!"
"Tidak sepintarmu, Nania".
"Rafli juga sukses, pekerjaannya lumayan".
"Hanya lumayan, Nania. Bukan sukses. Tidak sepertimu".
Seolah tak ada apapun yang bisa meyakinkan kakak-kakaknya, bahwa adik mereka beruntung mendapatkan suami seperti Rafli. Lagi-lagi percuma. Lihat hidupmu, Nania. Lalu lihat Rafli! Kamu sukses, mapan, kamu bahkan tidak perlu lelaki untuk menghidupimu.
Teganya kakak-kakak Nania mengatakan itu semua. Padahal adik mereka sudah menikah dan sebentar lagi punya anak.
Ketika lima tahun pernikahan berlalu, ocehan itu tak juga berhenti.
Padahal Nania dan Rafli sudah memiliki dua orang anak, satu lelaki dan satu perempuan. Keduanya menggemaskan. Rafli bekerja lebih rajin setelah mereka memiliki anak-anak. Padahal itu tidak perlu sebab gaji Nania lebih dari cukup untuk hidup senang.
"Tak apa" kata lelaki itu, ketika Nania memintanya untuk tidak terlalu memforsir diri.
"Gaji Nania cukup, maksud Nania, jika digabungkan dengan gaji Abang".
Nania tak bermaksud menyinggung hati lelaki itu.
Tapi dia tak perlu khawatir sebab suaminya yang berjiwa besar selalu bisa menangkap
hanya maksud baik..
"Sebaiknya Nania tabungkan saja, untuk jaga-jaga. Ya?" Lalu dia mengelus pipi Nania dan mendaratkan kecupan lembut. Saat itu sesuatu seperti kejutan listrik menyentakkan otak dan membuat pikiran Nania cerah.
Inilah hidup yang diimpikan banyak orang. Bahagia!
Pertanyaan kenapa dia menikahi laki-laki biasa, dari keluarga biasa, dengan pendidikan biasa, berpenampilan biasa, dengan pekerjaan dan
gaji yang amat sangat biasa, tak lagi mengusik perasaan Nania. Sebab
ketika bahagia, alasan-alasan menjadi tidak penting.
Menginjak tahun ketujuh pernikahan, posisi Nania di kantor semakin gemilang, uang mengalir begitu mudah, rumah Nania besar, anak-anak pintar dan lucu, dan Nania memiliki suami terbaik di dunia. Hidup perempuan itu berada di puncak!
Bisik-bisik masih terdengar, setiap Nania dan Rafli melintas dan bergandengan mesra. Bisik orang-orang di kantor, bisik tetangga kanan dan kiri, bisik saudara-saudara Nania, bisik Papa dan Mama. Sungguh beruntung suaminya. Istrinya cantik. Cantik ya? dan kaya!Tak imbang!
Dulu bisik-bisik itu membuatnya frustrasi. Sekarang pun masih, tapi
Nania belajar untuk bersikap cuek tidak peduli. Toh dia hidup dengan perasaan bahagia yangkian membukit dari hari ke hari.
Tahun kesepuluh pernikahan, hidup Nania masih belum bergeser dari
puncak. Anak-anak semakin besar. Nania mengandung yang ketiga. Selama kurun waktu itu, tak sekalipun Rafli melukai hati Nania, atau membuat Nania menangis.
***
Bayi yang dikandung Nania tidak juga mau keluar. Sudah lewat dua
minggu dari waktunya.
"Plasenta kamu sudah berbintik-bintik. Sudah tua, Nania. Harus segera dikeluarkan! "
Mula-mula dokter kandungan langganan Nania memasukkan sejenis obat ke dalam rahim Nania. Obat itu akan menimbulkan kontraksi hebat hingga perempuan itu merasakan sakit yang teramat sangat.
Jika semuanya normal, hanya dalam hitungan jam, mereka akan segera melihat si kecil.
Rafli tidak beranjak dari sisi tempat tidur Nania di rumah sakit.
Hanya waktu-waktu shalat lelaki itu meninggalkannya sebentar ke kamar mandi, dan menunaikan shalat di sisi tempat tidur. Sementara kakak-kakak serta orangtua Nania belum satu pun yang datang.
Anehnya, meski obat kedua sudah dimasukkan, delapan jam setelah obat pertama, Nania tak menunjukkan tanda-tanda akan melahirkan. Rasa sakit dan melilit sudah dirasakan Nania per lima menit, lalu tiga menit. Tapi pembukaan berjalan lambat sekali.
Baru pembukaan satu.
"Belum ada perubahan, Bu".
"Sudah bertambah sedikit" kata seorang suster empat jam kemudian menyemaikan harapan.
Sekarang pembukaan satu lebih sedikit.
Nania dan Rafli berpandangan.
Mereka sepakat suster terakhir yang memeriksa memiliki sense of humor yang tinggi.
Tigapuluh jam berlalu. Nania baru pembukaan dua. Ketika pembukaan pecah, didahului keluarnya darah, mereka terlonjak bahagia sebab dulu-dulu kelahiran akan mengikuti setelah ketuban pecah.
Perkiraan mereka meleset.
"Masih pembukaan dua, Pak!"
Rafli tercengang. Cemas. Nania tak bisa menghibur karena rasa sakit
yang sudah tak sanggup lagi ditanggungnya. Kondisi perempuan itu makin
payah. Sejak pagi tak sesuap nasi pun bisa ditelannya.
"Bang?"
Rafli termangu. Iba hatinya melihat sang istri memperjuangkan dua kehidupan.
"Dokter?"
"Kita operasi, Nia. Bayinya mungkin terlilit tali pusar. Mungkin?"
Rafli dan Nania berpandangan. Kenapa tidak dari tadi kalau begitu?
Bagaimana jika terlambat? Mereka berpandangan, Nania berusaha mengusir kekhawatiran. Ia senang karena Rafli tidak melepaskan genggaman tangannya hingga ke pintu kamar operasi. Ia tak suka merasa sendiri lebih awal.
Pembiusan dilakukan, Nania digiring ke ruangan serba putih. Sebuah sekat ditaruh di perutnya hingga dia tidak bisa menyaksikan ketrampilan dokter-dokter itu. Sebuah lagu dimainkan. Nania merasa berada dalam perahu yang diguncang ombak. Berayun-ayun. Kesadarannya naik-turun.
Terakhir, telinga perempuan itu sempat menangkap teriakan-teriakan di
sekitarnya, dan langkah-langkah cepat yang bergerak, sebelum kemudian dia tak sadarkan diri. Kepanikan ada di udara. Bahkan dari luar Rafli bisa menciumnya.
Bibir lelaki itu tak berhenti melafalkan zikir.
Seorang dokter keluar, Rafli dan keluarga Nania mendekat.
Pendarahan hebat!
Rafli membayangkan sebuah sumber air yang meluap, berwarna merah.
Ada varises di mulut rahim yang tidak terdeteksi dan entah bagaimana pecah! Bayi mereka selamat, tapi Nania dalam kondisi kritis.
Mama Nania yang baru tiba, menangis. Papa termangu lama sekali.
Saudara-saudara Nania menyimpan isak, sambil menenangkan orangtua mereka. Rafli seperti berada dalam atmosfer yang berbeda. Lelaki itu tercenung beberapa saat, ada rasa cemas yang mengalir di pembuluh-pembuluh darahnya dan tak bisa dihentikan, menyebar dan meluas cepat seperti kanker. Setelah itu adalah hari-hari penuh doa bagi Nania.
***
Sudah seminggu lebih Nania koma. Selama itu Rafli bolak-balik dari kediamannya ke rumah sakit. Ia harus membagi perhatian bagi Nania dan juga anak-anak. Terutama anggota keluarganya yang baru, si kecil. Bayi itu sungguh menakjubkan, fisiknya sangat kuat, juga daya hisapnya. Tidak sampai empat hari, mereka sudah oleh membawanya pulang.
Mama, Papa, dan ketiga saudara Nania terkadang ikut menunggui Nania di rumah sakit, sesekali mereka ke rumah dan melihat perkembangan si kecil. Walau tak banyak, mulai terjadi percakapan antara pihak keluarga Nania dengan Rafli.
Lelaki itu sungguh luar biasa. Ia nyaris tak pernah meninggalkan rumah sakit, kecuali untuk melihat anak-anak di rumah. Syukurnya pihak perusahaan tempat Rafli bekerja mengerti dan memberikan izin penuh.
Toh, dedikasi Rafli terhadap kantor tidak perlu diragukan. Begitulah Rafli menjaga Nania siang dan malam. Dibawanya sebuah Quran kecil, dibacakannya dekat telinga Nania yang terbaring di ruang ICU.
Kadang perawat dan pengunjung lain yang kebetulan menjenguk sanak
famili mereka, melihat lelaki dengan penampilan sederhana itu
bercakap-cakap dan bercanda mesra. Rafli percaya meskipun tidak mendengar, Nania bisa merasaka kehadirannya.
Nania, bangun, Cinta?
Kata-kata itu dibisikkannya berulang-ulang sambil mencium tangan, pipi dan kening istrinya yang cantik.
Ketika sepuluh hari berlalu, dan pihak keluarga mulai pesimis dan berfikir untuk pasrah.
Rafli masih berjuang. Datang setiap hari ke rumah sakit, mengaji dekat Nania sambil menggenggam tangan istrinya mesra. Kadanglelaki itu membawakan buku-buku kesukaan Nania ke rumah sakit dan membacanya dengan suara pelan. Memberikan tambahan di bagian ini
dan itu.
Sambil tak bosan-bosannya berbisik,
Nania, bangun, Cinta?
Malam-malam penantian dilewatkan Rafli dalam sujud dan permohonan.
Asalkan Nania sadar, yang lain tak jadi soal. Asalkan dia bisa melihat lagi cahaya di mata kekasihnya, senyum di bibir Nania, semua yang menjadi sumber semangat bagi orang-orang di sekitarnya, bagi Rafli.
Rumah mereka tak sama tanpa kehadiran Nania. Anak-anak merindukan
ibunya. Di luar itu Rafli tak memedulikan yang lain, tidak wajahnya yang lama tak bercukur, atau badannya yang semakin kurus akibat sering lupa makan. Ia ingin melihat Nania lagi dan semua antusias perempuan itu di mata, gerak bibir, kernyitan kening, serta gerakan-gerakan kecil lain di wajahnya yang cantik. Nania sudah tidur terlalu lama.
Pada hari ketigapuluh tujuh doa Rafli terjawab. Nania sadar dan wajah penat Rafli adalah yang pertama ditangkap matanya. Seakan telah begitu lama. Rafli menangis, menggenggam tangan Nania dan mendekapkannya ke dadanya, mengucapkan syukur berulang-ulang dengan airmata yang meleleh.
Asalkan Nania sadar, semua tak penting lagi.
Rafli membuktikan kata-kata yang diucapkannya beratus kali dalam
doa.
Lelaki biasa itu tak pernah lelah merawat Nania selama sebelas tahun terakhir.
Memandikan dan menyuapi Nania, lalu mengantar anak-anak ke sekolah satu per satu. Setiap sore setelah pulang kantor, lelaki itu cepat-cepat menuju rumah dan menggendong Nania ke teras, melihat senja datang sambil memangku Nania seperti remaja belasan tahun yang sedang jatuh cinta.
Ketika malam Rafli mendandani Nania agar cantik sebelum tidur.
Membersihkan wajah pucat perempuan cantik itu, memakaikannya gaun tidur. Ia ingin Nania selalu merasa cantik. Meski seringkali Nania mengatakan itu tak perlu. Bagaimana bisa merasa cantik dalam keadaan lumpuh?
Tapi Rafli dengan upayanya yang terus-menerus dan tak kenal lelah selalu meyakinkan Nania, membuatnya pelan-pelan percaya bahwa dialah perempuan paling cantik dan sempurna di dunia. Setidaknya di mata Rafli.
Setiap hari Minggu Rafli mengajak mereka sekeluarga jalan-jalan keluar. Selama itu pula dia selalu menyertakan Nania. Belanja, makan direstoran, nonton bioskop, rekreasi ke manapun Nania harus ikut. Anak-anak, seperti juga Rafli, melakukan hal yang sama, selalu melibatkan Nania.
Begitu bertahun-tahun.
Awalnya tentu Nania sempat merasa risih dengan pandangan orang-orang di sekitarnya. Mereka semua yang menatapnya iba, lebih-lebih pada Rafli yang berkeringat mendorong kursi roda Nania ke sana kemari. Masih dengan senyum hangat di antara wajahnya yang bermanik keringat.
Lalu berangsur Nania menyadari, mereka, orang-orang yang ditemuinya di jalan, juga tetangga-tetangga, sahabat, dan teman-teman Nania tak puas hanya memberi pandangan iba, namun juga mengomentari, mengoceh, semua berbisik-bisik.
"Baik banget suaminya!"
Lelaki lain mungkin sudah cari perempuan kedua! Nania beruntung! Ya, memiliki seseorang yang menerima dia apa adanya. Tidak, tidak cuma menerima apa adanya, kalian lihat bagaimana suaminya memandang penuh cinta. Sedikit pun tak pernah bermuka masam!
Bisik-bisik serupa juga lahir dari kakaknya yang tiga orang, Papa dan Mama.
Bisik-bisik yang serupa dengungan dan sempat membuat Nania makin frustrasi, merasa tak berani, merasa?
Tapi dia salah. Sangat salah. Nania menyadari itu kemudian. Orang-orang di luar mereka memang tetap berbisik-bisik, barangkali selamanya akan selalu begitu. Hanya saja, bukankah bisik-bisik itu kini berbeda bunyi?
Dari teras Nania menyaksikan anak-anaknya bermain basket dengan ayah mereka.. Sesekali perempuan itu ikut tergelak melihat kocak permainan.
Ya. Duapuluh dua tahun pernikahan. Nania menghitung-hitung semua, anak-anak yang beranjak dewasa, rumah besar yang mereka tempati, kehidupan yang lebih dari yang bisa dia syukuri. Meski tubuhnya tak berfungsi sempurna. Meski kecantikannya tak lagi sama karena usia, meski karir telah direbut takdir dari tangannya.
Waktu telah membuktikan segalanya.
Cinta luar biasa dari laki-laki biasa yang tak pernah berubah, untuk Nania.
Seperti yg diceritakan oleh seorang sahabat..
>> - Asma Nadia

Popular Posts

Anker's Members :

In Memoriam :