Senin, 01 November 2010

Mengapa Debu Vulkanik Merapi Berbahaya Bagi Pesawat Terbang

Detik.com- Debu vulkanik akibat letusan gunung berapi, seperti halnya Merapi, tidak saja mengganggu kesehatan manusia, namun juga bisa membahayakan mesin pesawat. Sebab debu tersebut bisa menyebabkan mesin pesawat mati.


Dalam mesin pesawat, ada bagian berputar yang dinamakan fan compressor turbine dan ada bagian diam yang menjadi tempat pembakaran (kamar bakar). Ketika suatu pesawat masuk ke daerah yang berdebu maka debu tersebut akan masuk ke dalam engine. Akibatnya kompresor kotor.

"Karena itu menyebabkan udara yang masuk ke engine menjadi berkuran dan akibatnya engine menjadi kehilangan daya," kata pengamat mesin pesawat dari ITB, Firman Hartono, dalam perbincangan dengan detikcom, Senin (1/11/2010).

Ketika debu masuk ke ruang bakar, maka akan menyebabkan campuran bahan bakar dan udara tidak bagus. "Ini menyebabkan flame out, apinya mati karena kurang oksigen," terang Firman.

Apabila debu vulkanik masuk ke turbin, maka akan terjadi lelehan. Sebab debu tersebut berupa glass yang akan meleleh dalam panas sekitar 1.100 derajat Celcius. Ketika meleleh, debu tersebut akan menjadi liquid dan menghantam turbin.

"Liquid akan menempel di sudut turbin sehingga menyebabkan blocking dan akibatnya udara tidak bisa lewat. Power engine pesawat akan turun, dan yang paling buruk engine-nya mati," jelas Firman.

Menurut dia, British Airways Boeing 747 pernah mati engine saat melewati debu vulkanik pada 1982. Peristiwa terjadi ketika pesawat itu melewati debu vulkanik akibat letusan Gunung Galunggung.

"Kalau terjadi seperti itu cari tempat mendarat yang paling dekat. Engine itu mati di ketinggian sekitar 11 km. Ketika dalam proses turun, udara di engine menjadi dingin, lalu udara yang masuk membersihkan kotoran, deposit yang menempel jadi mengeras dan terlepas. Nah saat itu bisa di-restart," tutur Firman.

Ketika mesin pesawat mati, pesawat tidak akan serta merta jatuh. Pesawat akan gladding atau terbang layang. Ada waktu bagi udara di engine untuk menjadi dingin.

"Karena itu, saat ada debu vulkanik, biasanya pesawat tidak boleh terbang. Kalaupun saat terbang terkena debu vulkanik, maka turun dulu sampai agak dingin engine-nya dan bisa di-restart," sambung Firman.

Apakah bisa mengakibatkan kebakaran? "Setahu saya belum ada kasus yang seperti itu. Memang partikel debunya kan keras itu bisa menggores body sampai mengelupas karena kan kecepatannya tinggi. Yang sering terjadi adalah engine off sehingga membahayakan keselamatan penerbangan," terang Firman.

Pada Minggu (31/10/2010) penumpang pesawat Garuda dari Yogyakarta, harus berangkat dari Solo untuk menghindari debu Gunung Merapi. Sejumlah penerbangan pun delay akibat hal ini. Bahkan pada Minggu malam, Bandara Adi Sumarmo Solo ditutup sementara demi keselamatan karena gangguan hujan debu.

0 comments:

Posting Komentar

komentar anda sangat kami harapkan :