Jumat, 19 Desember 2008

Paradoks Pengetahuan vs Penghasilan

ENTAH BENER ATAU TIDAK, tapi menarik juga untuk intermezzo……



Kalau masih ingat sedikit tentang matematika-integral dan hukum kekekalan energi, mari kita dekonstruksi jawabannya…



….

I. Hukum Pertama : The Law of Continous Supply of Stupidity



Misalkan pada suatu hari anda sedang naik mobil, tiba tiba di depan Anda terdapat becak yg nyelonong seenaknya dan membuat anda kaget

Membanting stir ke kanan. secara otomatis otak anda memerintahkan sel sel syaraf Utk mengirimkan command ke mulut anda. automatically, anda pun berteriak

"ooo.. dasar becak goblok..". Tukang becak itu pun secara otomatis Akan menjawab, tentu saja dengan amplituda suara yg lebih kecil :"ya kalo

pinter saya ndak mbecak pak.."



Nah, Misalkan anda mempunyai kapabilitas untuk mengambil satu tukang mbecak tadi untuk mengajarinya berbagai macam ilmu, maka tukang becak

tadi akan menjadi pintar. akibat dari kepintarannya ini, dia melihat berbagai peluang lain untuk mendapatkan nasib lebih baik. sebagai akibatnya,

tukang becak ini akan berhenti mbecak.

Konsekwensinya, becak milik juragan becak ini ndak ada yg narik. persis seperti aliran elektron akibat adanya

beda potensial, yg menyebabkan adanya "hole", "hole" becak ini akan diisi oleh calon tukang becak potensial yg lain, yg memang kepingin mbecak.

akibatnya, ketika anda nyetir mobil di jalan, kemungkinan besar anda akan mengalami kejadian yg sama. "ya kalo pinter saya ndak mbecak pak.."



Dengan demikian, jika laju kedatangan orang yg kita anggap goblok ini jauh lebih tinggi daripada orang pinter, maka untuk tiap orang pinter,

tersedia banyak sekali orang goblok. dengan demikian, maka sisa orang goblok yg ada pada suatu waktu tertentu x adalah :



t = x

__

/

| [ g(t) - p(t) ] dt

|

_/

t = 0



( intergral dari g(t) - p(t) dari t = 0 ke t = x )



dimana :



g(t) = jumlah orang goblok sebagai fungsi waktu

p(t) = jumlah orang pinter sebagai fungsi waktu



perhatian : hukum ini tidak berlaku untuk orang yg mbecak karena kepingin olah raga.







II. Hukum Kedua : The Law of the Stupid-Rich - Smart-Poor Pyramid



Misalkan anda sebagai engineer menjumpai orang2 yg goblok tapi kaya.

Anda sebagai orang pinter bertanya tanya :" kok bisa orang goblok goblok

ini kaya ?" , "dia kan ndak sekolah ? "

Nah, hal ini dapat diterangkan sebagai berikut :

Anda telah memilih jalan hidup sebagai orang pinter, dimana per Definisi adalah "orang yang mencari hidup dengan menjual kepintarannya".

Kepintaran itu sendiri adalah hal yang tidak bisa langsung mengenyangkan perut.

Agar bisa mengenyangkan perut, pintar itu harus dikonversi. Cara Mengkonversinya adalah dengan menjual kepintaran anda, pada orang yg tidak sekolah

dan tidak tahu apa apa, tidak mengerti integral dan diferensial tingkat 2, tidak lulus kalkulus I, II, dan III, gagal memahami hukum newton dan mekanika, susah mencerna hukum hukum termodinamika, kagum dan terpesona melihat aplikasi ilmu robotika, tapi dia KAYA.



Hal ini lebih merupakan konsekwensi dari jalan hidup yang anda pilih, yaitu menjadi orang-pinter. agar anda bisa makan, anda butuh orang yg

goblok, tapi kaya. perjumpaan ini akan terjadi karena sifatnya memang "yin dan yang", saling melengkapi.

Karena itulah anda akan jarang sekali menjumpai orang yg pinter tapi kaya, dia pasti tidak butuh anda, karena dia sudah punya semuanya...

Anda juga akan jarang bahkan malas menjumpai orang yg pinter tapi miskin, karena dia pasti adalah saingan anda...

Anda bahwa akan lebih muales lagi ketemu orang goblok tapi miskin, karena kemungkinan besar dia adalah tukang becak pada hukum pertama.

Dengan demikian, telah diuraikan bahwa anda akan selalu terhimpit didalam piramida ini. akan susah sekali bagi anda utk naik ke puncak

piramida, terutama sekali karena :



1. sifat utama dari pintar adalah nearly irreversible. sekali anda pintar, maka hampir tidak mungkin anda bisa kembali menjadi goblok.

2. anda nggak pegang uang.. dengan demikian, diperlukan energi eksitasi yg sangat besar untuk bisa naik ke orbital "goblok tapi kaya"

0 comments:

Posting Komentar

komentar anda sangat kami harapkan :