Kamis, 11 Desember 2008

Surat dari tahun 2070 – Air dan bumi demi masa depan

Aku hidup di tahun 2070, aku berumur 50 tahun, tetapi
kelihatan seperti sudah 85 tahun.
Aku mengalami banyak masalah kesehatan terutama masalah
ginjal karena aku minum sangat sedikit air putih.
Aku fikir aku tidak akan hidup lama lagi.
Sekarang aku adalah orang yang paling tua di lingkunganku.
Aku teringat disaat aku berumur 5 tahun semua sangat
berbeda.

Masih banyak pohon dihutan dan tumbuhan hijau disekitar,
setiap rumah punya tanaman dan taman yang indah, dan aku
sangat suka bermain air dan mandi sepuasnya.
Sekarang, kami harus membersihkan diri hanya dengan handuk
sekali pakai yang dibasahi dengan minyak mineral.
Sebelumnya, rambut yang indah adalah kebangaan semua
perempuan.
Sekarang kami harus mencukur habis rambut untuk
membersihkan kepala tanpa menggunakan air.
Sebelumnya ayahku mencuci mobilnya dengan menyemprotkan
air langsung dari kran ledeng.
Sekarang, anak-anak tidak percaya bahwa dulunya air bisa
digunakan untuk apa saja.
Aku masih ingat sering kali ada pesan yang mengatakan
"Jangan membuang-buang air"
Tapi tak seorangpun memperhatikan pesan tersebut, orang
beranggapan bahwa air tidak akan pernah habis karena
persediannya yang tidak terbatas.
Sekarang, sungai, danau, bendungan dan air bawah tanah
semuanya telah tercemar atau sama sekali kering.
Pemandangan sekitar yang terlihat hanyalah gurun-gurun
pasir yang tandus, infeksi saluran pencernaan, kulit dan
penyakit saluran kencing sekarang menjadi penyebab
kematian nomor satu.
Industri mengalami kelumpuhan, tingkat pengganguran
mencapai angka yang sangat dramatis, pekerja hanya dibayar
dengan segelas air minum per harinya.
Banyak orang menjarah air ditempat-tempat yang sepi.
80% makanan adalah makanan sintetik.
Sebelumnya, rekomendasi umum untuk menjaga kesehatan
adalah minum sedikitnya 8 gelas air putih setiap hari.
Sekarang aku hanya bisa minum setengah gelas air setiap
hari
Sejak air menjadi barang langka, kami tidak mencuci baju,
pakaian bekas pakai langsung dibuang, yang kemudian
menambah banyaknya jumlah sampah, kami gunakan septic tank
untuk buang air, seperti pada masa lampau, karena tidak
ada air.
Manusia dijaman kami kelihatan menyedihkan:
Tubuh sangat lemah, kulit pecah-pecah akibat dehidrasi,
ada banyak koreng dan luka akibat banyak terpapar sinar
matahari karena lapisan ozon dan atmosfir bumi semakin
habis.
Karena keringnya kulit, perempuan berusia 20 tahun seperti
telah berumur 40 tahun.
Para ilmuwan telah melakukan berbagai investigasi dan
penelitian, tetapi tidak ada jalan keluar, Manusia tidak
bisa membuat air.
Sedikitnya jumlah pepohonan dan tumbuhan hijau, membuat
ketersediaan oksigen sangat berkurang yang membuat
turunnya kemampuan intelegensi generasi mendatang.
Morphologi manusia mengalami perubahan…
yang menghasilkan anak-anak dengan berbagai masalah
defisiensi, mutasi dan malformasi
Pemerintah bahkan membuat pajak atas udara yang kami
hirup:
137 m3 per orang per hari (31.102 galon)
Barang siapa yang tidak membayar pajak ini akan
dikeluarkan dari " kawasan ventilasi" yang dilengkapi
dengan peralaan paru-paru mekanik raksasa bertenaga surya
yang menyuplai oksigen
Udara yang tersedia didalam kawasan ventilasi tidak
berkualitas baik, tetapi setidaknya menyediakan oksigen
untuk bernafas.
Umur hidup manusia rata-rata adalah 35 tahun.
Beberapa Negara yang masih memiliki pulau bervegetasi
mempunyai sumber air sendiri. Kawasan ini dijaga dengan
ketat oleh pasukan bersenjata
Air menjadi barang yang sangat langka dam berharga
melebihi emas dan permata
Disini ditempatku tidak ada lagi pohon karena sangat
jarang turun hujan, kalaupun hujan itu adalah hujan asam.
Tidak dikenal lagi adanya musim, perubahan iklim secara
global terjadi di abad 20 akibat efek rumah kaca dan
polusi, kami sebelumnya telah diperingatkan bahwa sangat
penting untuk menjaga kelestarian alam, tetapi tidak ada
yang peduli.
Pada saat anak perempuanku bertanya bagaimana keadaan
ketika aku masih muda dulu, aku menggambarkan bagaimana
indahnya hutan dan alam sekitar yang masih hijau.
Aku menceritakan bagaimana indahnya hujan, bunga, asyikya
bermain air, memancing disungai dan bisa minum air
sebanyak yang kita mau.
Aku menceritakan bagaimana sehatnya manusia pada masa itu.
Dia bertanya?
Ayah, mengapa tidak ada air lagi sekarang?
Aku merasa seperti ada yang menyumbat tenggorokanku.
Aku tidak dapat menghilangkan perasaan bersalah, karena
aku berasal dari generasi yang menghancurkan alam dan
lingkungan dengan tidak mengindahkan secara serius
pesan-pesan pelestarian…
dan banyak orang lain juga!
Aku berasal dari generasi yang sebenarnya bisa merubah
keadaan, tetapi tidak ada seorangpun yang melakukan.
Sekarang, anak dan keturunanku yang harus menerima
akibatnya.
Sejujurnya, dengan situasi ini kehidupan di planet bumi
tidak akan lama lagi punah, karena kehancuran alam akibat
ulah manusia sudah mencapai titik akhir.
Aku berharap untuk bisa kembali kemasa lampau dan
meyakinkan umat manusia untuk mengerti apa yang akan
terjadi…
Pada saat itu masih ada kemungkinan dan waktu bagi kita
untuk melakukan upaya penyelamatan planet bumi ini?

0 comments:

Posting Komentar

komentar anda sangat kami harapkan :